Daftar Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Rumusan Masalah, 1.3. Tujuan Masalah, BAB II PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM, 2.1. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam Serta Perwujudan Akulturasinya di Indonesia (Bagian I), 2.2. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam Serta Perwujudan Akulturasinya di Indonesia (Bagian II), 2.3. Kerajaan Indonesia Yang Bercorak Islam Serta Aspek-aspek Kehidupan di Segala Bidang, BAB III PENUTUP, 3.1. Kesimpulan, 3.2. Saran, DAFTAR PUSTAKA.
Sekilas Isi :
2.1. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam Serta Perwujudan Akulturasinya di Indonesia (Bagian I)
Ramainya perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang di berbagai negara disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Melalui perdagangan tersebut, masuknya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia masih ada perbedaan pendapat. Sebagian ahli menyatakan bahwa agama Islam itu masuk ke Indonesia sejak abad ke-1 sampai abad ke-8 Masehi. Sebagian ahli yang lain menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia baru sejak abad ke-13.
Pernyataan ini didasarkan pada masa runtuhnya dinasti Abasiyyah di Baghdad (1258) dan didasarkan pada berita dari Marcopolo (1292).
Walaupun demikian dapat diperkirakan bahwa agama Islam sudah masuk di Nusantara pada abad ke-8 dan pada abad ke-13 agama Islam sudah menyebar di beberapa daerah di Sumatra, daerah pantai Semenanjung Malaka, juga beberapa daerah di Pulau Jawa.
Teori pembawa Islam ke Indonesia :
1) Melalui pedagang Gujarat
Berdasarkan kesaksian Marcopolo yang menyatakan bahwa dalam kunjungannya ke Perlak pada tahun 1292, ia menyaksikan pedagang Gujarat yang menyiarkan agama Islam.
2) Melalui pedagang Persia
Dari para pedagang ke dua suku (suku Laren dan Jawi) itulah yang mengajarkan huruf Arab di Pulau Jawa yang dikenal dengan huruf Arab Pegon. Adanya pasang dalam bahasa Arab yang disebut jabar jer. Istilah ini termasuk bahasa Iran yang dalam bahasa Arab disebut fathah kasroh.
Selain dari itu pada bulan Muharram, Husein putra Ali meninggal di Harbala. Di Persia upacara peringatan meninggalnya Husein ditandai dengan mengarak peti yang disebut tabut. Oleh karena itu, bulan Muharram dikenal dengan sebutan bulan tabut, oleh masyarakat Aceh dan masyarakat Minangkabau. Hal itu menunjukkan adanya pengaruh Persia.
3) Masuknya Islam melalui pedagang Arab atau Mesir
Dua alasan yang dikemukakan oleh Hamka adalah sebagai berikut :
a. Raja-raja Pasai menganut madzhab Syafi’i. Penganut madzhab Syafi’i yang terbesar pada saat itu berasal dari masyarakat Mesir dan Mekkah. Bila agama Islam yang masuk ke Nusantara berasal dari Persia, tentu banyak masyarakat Indonesia yang menganut aliran Syiah seperti Persia atau bermadzhab Hanafiah seperti di India.
b. Gelar Malik yang digunakan raja-raja Samudra Pasai berasal dari Mesir. Sedangkan gelar Syah yang berasal dari Persia baru digunakan oleh raja Malaka pada awal abad ke-15.
Download selengkapnya (versi Microsoft Word)...