(Kode ILMU-KOM-0005) : Skripsi Hubungan Antara Aktifitas Mendengarkan Program Acara Kamasextra Di Radio X Dengan Pengetahuan Seks Di Kalangan Listener Club
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hausnya sebuah informasi membuat masyarakat mencari sumber-sumber informasi yang dirasa benar. Sumber yang belum terjamin kebenarannya membuat simpang siur, kegelisahan dan dampak buruk kepada masyarakat. Termasuk informasi dibidang pendidikan seks, banyak remaja yang justru terjebak di sumber-sumber pornografi. Regulasi yang kurang tegas di Indonesia tentang pornografi berdampak negatif. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan, sekitar 63 persen remaja usia sekolah SMP dan SMA di Indonesia mengaku sudah pernah melakukan hubungan seks dan 21 persen di antaranya melakukan aborsi. Hal ini sangat memprihatinkan, apabila di saat ini fakta berbicara seperti ini. Apa yang akan terjadi 5 tahun, 10 tahun, atau 25 tahun mendatang dengan generasi muda kita bila saat ini informasi yang sebenarnya tidak segera disampaikan.
Begitu penting dan dibutuhkan sebuah informasi membuat merebaknya media massa akhir-akhir ini di Indonesia. Tak terkecuali di kota X, media cetak dan elektronik pun bermunculan Salah satu media elektronik yang mendapat sambutan baik oleh masyarakat adalah Radio. Diantara sekian banyak radio di Surakarta, diantaranya adalah radio X yang siaran melalui gelombang 99.60 FM. Salah satu rubrik yang sangat menarik di Radio X adalah program acara Kamasextra. Kamasextra adalah pendidikan seks dalam bentuk konsultasi permasalahan tentang seks yang di kemas dalam bentuk talkshow yang disiarkan secara langsung setiap hari Kamis pukul 22:00-23:00 WIB. Bila dibandingkan media lain di kota X Kamasextra acara pertama yang memberikan pengetahuan secara detail masalah seks dan kesehatan reproduksi. Karena pengemasannya cukup bagus dan santai, maka pendengar merasa nyaman dan tidak malu untuk menanyakan hal hal yang sangat bersifat pribadi. Padahal arti pengetahuan itu sendiri menurut Socrates :
“pengetahuan sejati hanya bisa diperoleh lewat definisi absolute, bila seseorang tidak bisa mendefinisikan sesuatu secara absolute, maka dia tidak benar-benar tahu apa sesuatu itu”1 yang maksudnya adalah ilmu pengetahuan merupakan bentuk keutamaan yang tidak sembarang bisa didapat.
Dari interview kecil pra peneltian, peneliti menemukan fenomena bahwa ada yang mendengarkan Kamasextra Radio X dengan motivasi untuk membangkitkan imajinasi seksual. Yang dikawatirkan, program acara yang harusnya memberikan dampak positif malah memberikan dampak yang negatif. Peneliti baru mengetahui bahwa motivasi pendengar terhadap acara kamasekstra ternyata berbeda-beda yang pastinya berujung pada pemahaman, tanggapan, pengaruh dan dampak yang berbeda-beda juga. Hal inilah yang melatar belakangi penulis memilih acara ini dan tanggapan khalayak sebagai obyek penelitian. Sebagai alat ukur apakah tujuan Kamasextra telah tercapai, yaitu memberikan pemahaman dan informasi tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi dan seksualitas yang sehat kepada masyarakat.
B. Perumusan Masalah
Pada dasarnya perumusan masalah dimaksudkan untuk membatasi masalah yang akan dibahas, sehingga dapat tersusun secara sistematis. Pembatasan ini dimaksudkan pula untuk menetapkan terlebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk memecahkannya
Dengan melihat uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahnnya yaitu:
Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara aktifitas mendengarkan program acara Kamasextra di Radio X dengan pengetahuan seks di kalangan listener club X
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya signifikansi hubungan antara aktifitas mendengarkan program acara Kamasextra di Radio X dengan pengetahuan seks di kalangan listener club X
D. Kerangka Teori
1. Komunikasi
Berawal dari sebuah simbol-simbol yang sederhana untuk menyampaikan maksud, pesan dan misi antar mahkluk hidup. Akhirnya tercipta dan berkembanglah sebuah ilmu yang dinamakan ilmu komunikasi hingga saat ini. Sedangkan definisi komunikasi itu sendiri adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.2
Penelitian ini terfokus dalam penyampaian informasi yang dilakukan oleh X dalam program Kamasextra tentang informasi pentingnya kesehatan reproduksi dan seksualitas.
Namun dalam proses komunikasi itu sendiri harus ada komponen atau unsur yang harus ada.
Menurut Mitchell V. Carnley, proses komunikasi mengenal 5 komponen yaitu:
a. Sumber ( source)
b. Komunikator (encoder)
c. Pernyataan Pesan (message)
d. Komunikan (decoder)
e. Tujuan (destination)3
Sesuai prinsip komunikasi yang teridri dari 5 unsur, maka acara Kamasextra yang ditujukan kepada Jaka Dara dan Eksekutif Muda ( sebutan pendengar X Radio) telah memenuhi syarat berlangsungnya proses komunikasi karena unsur-unsur diatas terdapat pada:
a. Sumber (source) : Radio X
b. Komunikator (encoder) : Penyiar radio
c. Pernyataan Pesan (message) : Informasi dalam Kamasextra
d. Komunikan (decoder) : Pendengar X (Listener club X)
e. Tujuan (destination) : Pendidikan seks kepada masyarakat
Apabila dalam proses komunikasi pesan yang disampaikan ditujukan kepada komunikan yang jumlahnya banyak dan tak terhingga biasanya dengan menggunakan komunikasi massa.
2. Komunikasi Massa
Menurut Drs. Jalaludin Rakhmat, M.Sc.: Komunikasi Massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Proses komunikasi massa di radio X juga terjadi demikian, terjadi sebuah komunikasi antara penyiar radio dengan jumlah pendengar yang sangat banyak.
3. Media Massa
Media massa adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada