SKRIPSI PTK PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DLM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING SISWA KELAS VII 2 SMP X

(KODE PTK-0019) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN DLM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING SISWA KELAS VII 2 SMP X (MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN JASMANI)



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan investasi dan sumber masa depan perkembangan suatu bangsa. Pengelolaan dan perlakuan yang benar terhadap anak akan mempertinggi peluang tercapainya kemajuan masa depan suatu bangsa dan negara. Aspek perkembangan jasmani merupakan suatu faktor dominan yang tidak dapat dikesampingkan, bahkan merupakan prioritas untuk dikelola dengan benar dan optimal.
Pengembangan aspek jasmani anak dapat ditunjang melalui beberapa kegiatan antara lain melalui kegiatan olahraga. Kegiatan yang lebih mengarah pada proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah melalui program-program yang tertuang dalam kurikulum mata pelajaran pendidikan jasmani.
Menurut Rusli Lutan (2001), bahwa Pendidikan Jasmani merupakan serangkaian materi pelajaran yang memberikan konstribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani peserta didik. Ol eh karena itu penyelenggaraan Pendidikan jasmani harus lebih dikembangkan ke arah yang lebih optimal sehingga peserta didik akan lebih inovatif, terampil, kreatif, dan memiliki kesegaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat serta memiliki pengetahuan dan pemahaman gerak manusia.
Di setiap jenjang sekolah, upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan manajemen pendidikan jasmani serta kualitas output pendidikan itu sendiri telah dilakukan dengan berbagai cara, termasuk berbagai peraturan dan kebijakan yang mendukung telah dilahirkan dan dilaksanakan, serta mulai menampakkan hasilnya meskipun belum optimal.
Upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan manajemen. Pendidikan Jasmani di sekolah tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, hal ini terlihat dari siswa masih kesulitan dalam memahami konsep dan penguasaan terhadap teknik dasar olahraga dan guru-guru juga kesulitan dalam menanamkan konsep dan penguasaan teknik dasar olahraga pada siswa sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Dari hasil ujian sekolah tahun XXXX/XXXX diperoleh hasil penguasaan siswa SMP X pada materi lempar lembing hanya (58, 94 %).
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa antara lain kurang kreatifnya guru Pendidikan jasmani di sekolah dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru miskin akan model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya menggunakan metode ceramah dan metode tugas, karena mereka hanya mengejar bagaimana materi pelajaran tersebut dapat selesai tepat waktu, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kesehariannya.
Di lain pihak hasil pengamatan penulis di kelas VII SMP X menunjukan proses pembelajaran belum melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Proses belajar mengajar hanya didominasi oleh beberapa siswa saja, hal ini menunjukan kurang efektifnya suatu metode dalam proses belajar dan pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kurangnya tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Akibatnya hanya sebagian siswa saja yang secara aktif mengikuti proses pembelajaran, sedangkan beberapa siswa masih asyik bercanda, ngobrol dengan teman, atau bermain sendiri dilapangan tanpa menghiraukan apa yang dijelaskan oleh guru. Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis, dari 33 siswa menunjukan bahwa 40,62% siswa yang memperhatikan pelajaran, 31,25% siswa yang tidak serius mengikuti pelajaran, 28,12% siswa yang tidak fokus terhadap pelajaran. Kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran akan menurunkan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar oleh karena itu diperlukan suatu tindakan yang mampu melibatkan partisipasi siswa dan sekaligus dapat digunakan untuk mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Faktor lain dalam pengajaran pendidikan jasmani yang dianggap membosankan dan kurang disenangi adalah model pembelajaran guru yang tidak menyesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, dan perkembangan anak. Guru pendidikan jasmani mengajarkan materi dan memperlakukan siswa sama dengan orang dewasa. Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Menengah Pertama seharusnya berbeda dengan orang dewasa. Kegiatan jasmani merupakan sebuah kegiatan yang perlu diprogramkan dengan pengelolaan yang benar melalui pendekatan pertumbuhan dan perkembangan anak. "Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil" (Harsono, 1988) Untuk itu setiap anak memiliki ciri dan sifat yang khas yang harus diberikan perlakuan yang khas pula.
Bila orang dewasa memiliki kegiatan jasmani dalam bentuk olahraga dengan fasilitas yang standar, maka anak-anak memerlukan implementasi kegiatan jasmani dengan segala peralatannya yang khas sesuai dengan ciri dan sifat anak tersebut. Kondisi ini sangat diperlukan agar anak dapat melakukan kegiatan jasmani dan olahraga sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Upaya untuk menyesuaikan pembelajaran pendidikan jasmani dengan karakteristik, kemampuan, dan perkembangan siswa SMP, dapat dilakukan melalui pembelajaran pendidikan jasmani yang dimodifikasi. Menurut Soepartono (2004) bahwa modifikasi pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan penekanan pada berbagai aspek seperti materi, alat, ukuran lapangan, bentuk, jumlah pemain.
Untuk mewujudkan suatu kondisi pembelajaran pendidikan jasmani yang memaksimalkan pengalaman belajar siswa, diperlukan alat-alat pembelajaran dalam jumlah yang memadai, bila sekolah tidak memiliki peralatan, guru pendidikan jasmani bersama siswa dapat membuat peralatan sederhana (Depdiknas, 2004).
Dalam penelitian ini, modifikasi pendidikan jasmani difokuskan pada aspek alat yaitu modifikasi lembing. Secara umum kendala yang sering dihadapi guru dalam pembelajaran lempar lembing adalah keterbatasan alat dengan jumlah siswa yang cukup besar. Setiap kelas terdiri atas 33 orang siswa, sedangkan alat yang tersedia hanya empat buah lembing. Apabila proses pembelajaran teknik dasar lempar lembing dilaksanakan apa adanya, guru pendidikan jasmani tidak akan mampu menciptakan suatu strategi pembelajaran yang baik. Akibatnya pengalaman belajar siswa sangat kurang sekali. Artinya kesempatan belajar yang diperoleh untuk menguasai teknik-teknik dasar lempar lembing hanya beberapa kali saja. Di sisi lain alokasi waktu yang tersedia yang semestinya digunakan oleh siswa untuk memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, karena minimnya alat-alat pembelajaran, malah lebih banyak digunakan untuk mengambil lembing yang dilempar jauh, dan menunggu giliran untuk melempar.
Modifikasi adalah pengubahan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan mencoba strategi modifikasi dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani pada siswa kelas VII SMP X tahun ajaran XXXX/XXXX, dengan materi teknik dasar lempar lembing. Peningkatan hasil belajar dengan yang dimaksud peneliti adalah modifikasi pembelajaran dengan pendekatan permainan yang mengarah terhadap pendekatan teknik. Disamping itu, modifikasi yang digunakan peneliti adalah suatu metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti proses belajar dan pembelajaran Penjas khususnya materi teknik dasar lempar lembing. Dengan diadakannya modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani yang dilakukan peneliti, diharapkan akan memecahkan atau akan mengetahui sekaligus akan menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya pembelajaran teknik dasar lempar lembing.
Tujuan modifikasi lembing ini ialah agar siswa lebih tertarik, senang dan mudah menguasai teknik dasar lempar lembing. Setidak-tidaknya sifat kaku tradisional yang terikat pada peraturan dan teknik dasar praktik pembelajaran lempar lembing, untuk sementara dapat diabaikan.
Guru dalam mengajarkan lempar lembing harus selalu memikirkan tentang bagaimana bagian dari materi pelajaran lempar lembing dapat dibuat semenarik dan menyenangkan mungkin. Bentuk peralatannya, susunan kelompok, dan gerakan lemparnya harus bervariasi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis dan dari masalah umum yang dihadapi guru penjas dalam menyampaikan materi khususnya teknik dasar lempar lembing, maka penulis merasa tertarik dan yakin untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VII SMP X Kabupaten X dengan judul "Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Lempar Lembing".
Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis lakukan dapat memberikan jalan keluar dari masalah yang selama ini dihadapi oleh para guru Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani pada umumnya dan pembelajaran teknik dasar lempar lembing pada khususnya, serta mampu memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani yang akhirnya mampu meningkatkan partisipasi aktif dan kemampuan siswa dalam bidang olahraga pada umumnya, di bidang penguasaan teknik dasar lempar lembing pada khususnya.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang berlangsung di kelas VII SMP X belum mencapai hasil yang optimal.
2. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran khususnya di kelas VII.2 SMP X masih kurang.
3. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan proses pembelajaran khususnya di kelas VII SMP X.
4. Kurang kreatifnya guru Pendidikan jasmani dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana di dalam proses pembelajaran khususnya di kelas VII SMP X.

C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari topik kajian maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian dan menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam hal ini adalah:
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP X semester ganjil Tahun Pelajaran XXXX/XXXX.
2. Objek Penelitian
a. Pembelajaran teknik dasar lempar lembing yang dimodifikasi melalui penggunaan rudal dalam meningkatkan hasil belajar lempar lembing siswa kelas VII SMP X.
b. Partisipasi siswa mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan, dan berpartisipasi dalam pembelajaran lempar lembing.

D. Perumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah, maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan alat bantu (rudal) dalam pembelajaran penjaskes dapat meningkatkan hasil belajar lempar lembing siswa kelas VII SMP X.
2. Bagaimanakah cara meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran Penjas khususnya pembelajaran teknik dasar lempar lembing siswa kelas VII SMP X.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui:
1. Meningkatkan hasil belajar lempar lembing siswa kelas VII SMP X tahun ajaran XXXX/XXXX melalui penggunaan alat bantu pembelajaran berupa rudal/lembing yang dimodifikasi.
2. Meningkatkan partisipasi siswa kelas VII SMP X tahun ajaran XXXX/XXXX melalui penggunaan alat bantu pembelajaran berupa rudal/lembing yang dimodifikasi.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Lembaga Pendidikan (Instansi)
a. Sebagai bahan masukan/saran untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil belajar siswa ataupun mutu lulusan.
2. Bagi Guru
a. Memotivasi kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana
b. Sebagai bahan masukan/ saran bagi guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan atau partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar
3. Bagi Siswa
Memacu siswa agar lebih berpartisipasi dan berperan serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar agar mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Postingan terkait: