BAB I
PENDAHULUAN
Masalah pendidikan sesungguhnya telah banyak dibicarakan oleh para ahli pendidikan. Mereka menyadari bahwa pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era globalisasi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak, yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
Secara total, pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Jika menginginkan pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (komponen) yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenali. Pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik (siswa), pendidik (guru), dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Hubungan antara elemen peserta didik (siswa) dengan pendidik (guru) seharusnya tidak hanya bersifat satu arah saja berupa penyampaian informasi dari guru kepada peserta didik. Proses belajar mengajar justru lebih baik jika dilakukan secara aktif oleh keduabelah pihak yaitu guru dan peserta didik agar terjadi interaksi yang seimbang antara keduanya. Namun demikian, masih kerap ditemui dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Ekonomi guru menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran lebih mengandalkan metode ceramah sehingga siswa menjadi bosan dan kurang aktif. Mata pelajaran Ekonomi pun masih dianggap i sebagai mata pelajaran yang menuntut kemampuan menghafal. Tanpa perlu upaya pemahaman dan dikaitkan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar dikelas tentu akan berpengaruh pada hasil belajar. Begitu pula dengan permasalahan di atas, sebagaimana dikemukakan oleh Sumarsono (2007: 8) bahwa "Belajar merupakan proses perubahan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang berlangsung terus men erus dalam periode waktu yang panjang". Penggunaan metode yang tepat di dalam pelaksanaannya, serta pelaksanaan evaluasi hasil belajar, merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi keberhasilah belajar.
Permasalahan seperti di atas terjadi pula di SMAN X. Berdasarkan pandangan guru bersangkutan, kondisi kelas saat kegiatan belajar mengajar masih sering pasif. Sangat sulit untuk terjadinya interaksi aktif baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru. Hasil belajar pun masih tergolong rendah. Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh peneliti dengan melaksanakan observasi. Observasi dilakukan di seluruh kelas X SMAN X yang berjumlah lima kelas, mulai dari X1 hingga X5. Berdasarkan hasil observasi tersebut, diketahui bahwa siswa kelas X masih cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Interaksi aktif baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru juga kurang. siswa lebih banyak melakukan aktivitas mencatat dan mendengarkan. Aktivitas lain seperti bertanya atau pun berpendapat dan bertukar pikiran masih sangat kurang.
Keadaan tersebut, setelah peneliti cermati ternyata tidak lepas dari metode pembelajaran yang digunakan. Selama pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang kurang berhasil tentu akan berdampak pada hasil belajar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas X tersebut tidak terlepas dari metode pembelajaran yang kurang variatif.
Rendahnya kektifan siswa dapat diketahui berdasarkan observasi dengan menggunakan lembar observasi. Kegiatan yang diamati beserta tingkat keaktifannya secara rinci adalah 41,67% untuk kegiatan visual, 8,33% untuk kegiatan lisan, 63,89% untuk kegiatan mendengarkan, dan 52,78% untuk kegitan menulis. Rendahnya hasil belajar siswa kelas X SMAN X dapat dilihat dari nilai ulangan harian dan mid semester genap tahun ajaran XXXX/XXXX. Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui bahwa kelas X memiliki hasil belajar yang masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase jumlah siswa yang nilainya telah memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) masih kurang dari 60% di semua kelas X.
Berdasarkan pandangan di atas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana guru dapat menciptakan suatu proses pengajaran yang dinamis. Pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran tersebut juga harus dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi sehingga hasil belajar pun meningkat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan serta hasil belajar siswa adalah pendekatan struktural. Dengan pendekatan struktur tipe NHT, siswa diarahkan untuk bekerja sama dan saling membantu dalam kelompok kecil. Siswa diarahkan pula pada penghargaan kooperatif dan penghargaan individu.
Melihat hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah, dengan tujuan untuk menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi, agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan paham terhadap materi pelajaran.
Model Pembelajaran Kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, interaksi, penguasaan siswa terhadap materi. Salah satu pendekatan dari model pembelajaran Kooperatif adalah Pendekatan Struktural. Pendekatan ini memberikan pemecahan pada penggunaan struktur yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pendekatan struktural terdiri dari dua macam struktur yang terkenal yaitu Think Pair Share (TPS) dan Numbered-Head Together (NHT). Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama antar siswa. Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 3-5 siswa heterogen. Setiap siswa dalam kelompoknya diberi nomor yang berbeda.
Berdasarkan pemikiran dan permasalahan tersebut di atas maka peneliti ingin menerapkannya apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktur terhadap keaktifan peserta didik untuk mencapai hasil belajar pada mata pelajaran IPS Ekonomi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : "Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Ekonomi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) di SMAN X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX"
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat ditemukan perumusan masalah sebagai berikut :
Apakah pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS Ekonomi siswa SMAN X?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Mengetahui pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS Ekonomi siswa SMAN X.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan :
1. Bagi Guru
Sebagai alternatif pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang tidak hanya berupa nilai tetapi juga ketrampilan dalam menerapkan materi mata pelajaran Ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Siswa
Mendapatkan kemudahan dalam menemukan pengetahuan dan mengimplementasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Peneliti
a. Mendapatkan wawasan dan pengalaman.
b. Mendapatkan fakta penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.