BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Fokus utama tujuan pengajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspek ketrampilan berbahasa yaitu ketrampilan menyimak, ketrampilan berbicara, ketrampilan membaca dan menulis. Keempat aspek kemampuan berbahasa tersebut saling berkaitan erat, sehingga merupakan satu kesatuan dan bersifat hirarkis, artinya ketrampilan berbahasa yang satu akan mendasari ketrampilan berbahasa yang lain.
Di sekolah pembelajaran bahasa Indonesia memang memiliki peranan yang sangat penting dibandingkan dengan pembelajaran yang lain. Seperti yang dikemukakan Akhadiah dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (2001 : 57), bahwa pembelajaran membaca, guru dapat berbuat banyak dalam proses pengindonesiaan anak-anak Indonesia.
Dalam pembelajaran membaca, guru dapat memilih wacana yang berkaitan dengan tokoh nasional, kepahlawanan, kenusantaraan dan kepariwisataan. Selain itu, melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar dan kreativitas anak didik.
Pembelajaran membaca di kelas I merupakan pembelajaran membaca tahap awal, salah satuya adalah membaca nyaring. Dengan membaca nyaring siswa akan mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata dan kalimat sederhana.
Kemampuan membaca nyaring siswa SDN X belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang di tetapkan yaitu sebesar 6,5 dan indicator keberhasilan 75 % jumlah siswa mencapai KKM. Pada Kompetensi Dasar 3. 1 membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat, nilai rata-rata yang dicapai siswa hanya mencapai 57,50. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Dari 20 siswa kelas I SDN X 2 anak mendapat nilai 80 sebanyak 10%, 5 anak mendapat nilai 70 sebanyak 25%, 4 anak mendapat nilai 60 sebanyak 20%, 5 anak mendapat nilai 50 sebanyak 25%, dan 4 anak mendapat nilai 40 sebanyak 20 % dan aktivitas belajar siswa rendah.
Setelah peneliti mencermati ternyata siswa kurang tertarik dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran membaca nyaring. Hal ini disebabkan oleh guru yang dalam pembelajaran membaca nyaring sering menggunakan metode ceramah, dan belum menggunakan metode, sehingga siswa mendapat pemahaman yang masih abstrak.
Upaya meningkatkan kemampuan membaca nyaring merupakan kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan. Langkah yang peneliti tempuh adalah menyediakan alat peraga kongkrit yaitu media pias-pias kata. Media pias-pias kata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat memberikan pengalaman kongkrit, meningkatakan motivasi belajar siswa dan mempertinggi daya serap siswa serta siswa dapat memusatkan perhaiannya dalam belajar. Melalui penggunaan media pias-pias kata diharapkan taraf kesukaran dan kompleksitas dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar sehingga hasilnya akan lebih baik.
Untuk mengetahui seberapa banyak siswa kelas I SDN X yang belum lancar membaca, guru memberikan ulangan atau tes tentang membaca. Melalui tes membaca dapat diketahui baik tidaknya kemampuan membaca nyaring. Pengaruh penggunaan media pada proses pembelajaran memberikan dorongan pada guru dalam menyampaikan pembelajaran membaca nyaring. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran membaca nyaring adalah penggunaan media pias-pias kata. Penggunaan media tersebut harus disesuaikan dengan materi atau pokok bahasan yang akan disampaikan misalnya kartu nama, kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata atau pias-pias kata dan kartu kalimat. Media tersebut digunakan dalam pembelajaran membaca nyaring pada siswa kelas I Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya.
1. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan media pias-pias kata dapat meningkatkan keterampilan membaca nyaring pada siswa kelas I SDN X?
2. Rencana Pemecahan Masalah.
a. Membuat RPP yang menggunakan media pias-pias kata untuk meningkatkan ketrampilan membaca nyaring pada siswa kelas I
b. Membelajarkan siswa membaca nyaring dengan menggunakan media pias-pias kata.
c. Membuat lembar pengamatan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca nyaring.
d. Mengukur pemahaman siswa tentang membaca nyaring sesudah proses pembelajaran.
C. Tujuan Penelitian.
Dalam proposal penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan membaca nyaring melalui media pias-pias kata pada siswa kelas I SD X.
D. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
b. Dapat memberikan masukan kepada instansi terkait dalam mengambil kebijakan yang dapat menunjang proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, menemukan solusi untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring pada siswa kelas I.
b. Bagi siswa, siswa menjadi lebih terampil dalam membaca nyaring.
Bagi institusi, kepala sekolah dapat mensosialisasikan kepada rekan guru sehingga terinspirasi untuk menggunakan media pias-pias kata dalam pembelajaran membaca nyaring siswa kelas I.