Kenaikan ini dipengaruhi harga emas dunia yang kembali menguat akibat melemahnya dolar Amerika Serikat. Pada perdagangan internasional, harga emas menyentuh titik US$ 1.578 per troy ons atau naik sekitar 1,14% dari US$ 1.560 per troy ons pada akhir pekan lalu.
Kondisi ini mendekati harga emas pasca peringkat kredit AS dipotong oleh S&P akibat kekacauan plafon utang di Capitol Hill yang sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang masa pada September 2011 yakni US$ 1.920 per troy ons.
Menguatnya harga di perdagangan membuat pembelian emas batangan mengalami penurunan hingga 5%. Harga emas 22 karat juga turun menjadi Rp 475.000 per gram, 18 karat (75%) seharga Rp 358.500 per gram dan emas 17 karat (70%) menjadi Rp 334.600 per gram.
Bahkan, pada penutupan perdagangan Senin (21/5) sore, harga emas ditutup Rp 480.500 per gram untuk 24 karat, Rp 477.500 untuk emas 22 karat, Rp 360.375 per gram untuk emas 18 karat (75%) dan untuk 17 karat (70%) ditutup dengan harga Rp 336.350 per gram.
"Untuk perdagangan hari ini ditutup Rp 478.000 per gram. Kambali menguat. Meski harga hari ini turun sekitar Rp 2.500 per gram dari perdagangan kemarin (Senin) yang sempat menguat hingga Rp 480.500 per gram dari sebelumnya yakni jadi Rp 469.000 per gram," terang Edi Suranta, pemilik Toko Emas Suranta, di Pringgan Medan, kepada MedanBisnis.
Edi mengatakan, sempat jungkir baliknya harga emas ini pada akhir pekan lalu tidak terlepas dari terus menguatnya dolar Amerika Serikat yang berkisar Rp 9.220 per dolar AS. Selain itu, pengaruh pemilu di Eropa, terutama Yunani turut memicu fluktuatifnya harga emas.
Alan, pemilik toko emas di Pasar Petisah, mengatakan, harga emas yang kembali menguat belum berdampak signifikan pada transaksi di tokonya, baik pembelian maupun penjualan.
Kemungkinan karena masyarakat masih melihat kondisi pasar dulu apalagi harga emas ini memang sering berfluktuasi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata (Apepi) Sumut Pardamean Pasaribu mengungkapkan, kembali menguatnya harga emas di Medan belum mempengaruhi penjualan dan pembelian sejumlah toko di Medan.
"Meski pada akhir pekan lalu sempat mengalami kenaikan penjualan terutama untuk emas batangan di kisaran 5%-10%, namun kondisi tersebut belum berpengaruh pada hari ini. Mungkin masyarakat lebih memilih untuk wait and see dulu," katanya.