Deltamania Tantang Merger Deltras dengan Pelita Jaya


Niat Pelita Jaya untuk melakukan merger dengan Deltras Sidoarjo mendapat perlawanan. Pendukung setia Deltras, Deltamania dengan keras menolak rencana Pelita Jaya tersebut. Bahkan, mereka berikrar akan berusaha sekuat tenaga biar merger tersebut tidak terealisasikan.
Koordinator Deltamania, Saiful Baqirok mengatakan tidak ada kamus merger dalam cerita Deltras saat ini. Apalagi, rencana tersebut diusung Pelita Jaya yang memiliki rekam sejarah yang buruk.
"Kami sudah tahu kedoknya Pelita Jaya, mereka terkenal bukan tim yang loyal bagi daerah," kata Baqirok, kemarin (19/7).
Menurut dia, Pelita Jaya adalah tim nomaden yang terkenal sebagai tim dengan markas yang berpindah-pindah. Itu terbukti, dalam kurun waktu yang tidak mencapai sepuluh tahun, The Young Guns"julukan Pelita"telah berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain sebanyak lima kali
Ya, awalnya, pada awal 2000 dengan nama Pelita Solo, tim yang disponsori penuh Bakrie itu mengambil home base di Stadion Manahan Solo. Dua tahun kemudian, tim tersebut berubah menjadi Pelita Jaya Krakatau Steel dengan dan berganti markas ke Cilegon, Jawa Barat.
Di Cilegon, Pelita Jaya hanya bertahan empat tahun, setelah itu hijrah ke Purwakarta dengan nama Pelita Jaya Purwakarta dan ber-home base di Stadion Purnawarman, Purwakarta sejak 2006-2007. Tak cukup di situ, dengan nama Pelita Jabar mereka pernah memanfaatkan Stadion Si Jalak Harupat, Bandung selama musim 2008-2009.
Nah, bila merger dengan Deltras sukses, maka nama yang akan digunakan adalah Pelita Deltras. "Seandainya saja merger itu ditempuh, maka kami (Deltamania, Red) akan berontak di Sidoarjo. Kami akan melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan," ujar Baqirok.
Dia menambahkan, meskipun Deltras telah terdegradasi ke Divisi Utama PT Liga Indonesia, Deltamania tetap setia mendapingi tim dengan julukan The Lobster itu. Sebagaiaman diketahui Deltras terdegradasi setelah hanya berada di peringkat 17 dengan koleksi 35 poin. (dik)

Postingan terkait: