-Deltras Sidoarjo punya tradisi buruk tentang masalah finansial. Kondisi tersebut membuat Deltras tidak pernah stabil mengikuti kompetisi sepak bola Indonesia. Akibatnya, setiap akhir kompetisi, wacana take over dan merger selalu akrab dengan tim asal Kota Udang julukan Sidoarjo itu.
Nah, informasi terbaru, Pelita Jaya Karawang berencana melakukan merger dengan Deltras. Rencananya, langkah tersebut dilakukan untuk menyelamatkan kantong keuangan tim berjuluk The Lobster yang sedang sekarat.
Tidak hanya itu, demi memenuhi ambisinya tersebut, Pelita Jaya bahkan bersedia boyongan alias memindahkan home base- nya ke Sidoarjo. Meski masih dalam tahap rencana, besar kemungkinan misi Pelita ini terbukti. Ini tidak lain karena hubungan Deltras dan Pelita Jaya saat ini seperti saudara kandung. Sebab, sumber keuangan kedua tim berasal dari dapur yang sama, Bakrie Grup.
Sejatinya, masalah merger dan take over Deltras bukan sekali ini mencuat. Saat awal memasuki putaran kedua Indonesia Super League (ISL) musim ini, Deltras juga sempat didekati oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung. Misinya juga sama, mengambil alih Deltras.
Sayang, manajemen Deltras enggan berbicara banyak perihal masalah ini. Manager Deltras, Yudha Pratama mengatakan mereka belum memiliki kebijakan strategis terkait masa depan tim. Alasannya, arah kompetisi di bawah PT Liga Indonesia itu belum menunjukan titik terang. "Kami masih menunggu, bagaimana format kompetisi musim depan," kata Yudha Pratama.
Menurut pria yang pernah menjadi asisten manajer timnas futsal Indonesia itu, kompetisi sepak bola Indonesia masih penuh dengan misteri. Itu tidak lain karena sepak bola Indonesia masih terjebak dalam konflik kepentingan dengan semangat dualisme yang subur.
Media officer Deltras, Caturahadi mengatakan, wacana pihak luar melakukan merger dengan Deltras sempat muncul beberapa kali. Tapi, setelah itu hilang dengan sendirinya. "Bahkan, saat ini tidak ada pembicaraan masalah seperti itu (merger, Red) di internal pengurus," ucap Catur.(dik/)