Rapat pertama Joint Committee (JC) PSSI selesai digelar. Ada lima topik yang menjadi pembahasan badan yang dibentuk atas rekomendasi AFC itu dalam rapat tersebut.
Rapat perdana tersebut digelar di Hotel Le Meredien, Jakarta, Kamis (12/7/2012) WIB, dimulai pada pukul 11.30 dan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
RAPAT perdana Joint Committee (JC) PSSI sudah dijadwalkan Kamis (12/7) pukul 10:00 WIB. Jadwal molor gara-gara menunggu James Johnson dari AFC.
JC PSSI gelar rapat perdana di Ruang Puri Asri 3 Hotel Le Meredien, Jakarta, Kamis (12/7). Menurut jadwal awal, rapat itu dimulai pukul 10:00 WIB. Tapi, pelaksanannya molor.
Rapat diundur dan baru dimulai setelah makan siang pukul 13:00 WIB lantaran Johnson selaku Ketua Komite Anggota Asosiasi serta Hubungan Internasional AFC yang juga perwakilan tim investigasi AFC dan beberapa anggota JC PSSI belum hadir pada jadwal awal itu.
Rapat tersebut dihadiri oleh Todung Mulya Lubis selaku Ketua, Djamal Aziz selaku Wakil Ketua, Widjayanto, Saleh Mukadar, Catur Agus Saptono, Togar Manahan Nero, Djoko Driyono, dan Hinca Panjaitan. Rapat juga diawasi langsung oleh Ketua Komite Asosiasi dan Hubungan Internasional AFC, James Johnson.
Ada lima hal yang menjadi topik pembahasan di rapat itu. Pertama, pembahasan mengenai pembentukan liga profesional. Kedua, pengembalian jabatan empat anggota Komite Ekesekutif PSSI (Exco). Ketiga, Revisi Statuta PSSI. Keempat, pembahasan masalah Asosiasi. Terakhir, permasalahan kesiapan Kongres PSSI yang paling lambat digelar pada bulan Desember nanti.
"Pertemuan pertama JC telah berlangsung dengan semangat rekonstruktif untuk mencari jalan keluar terkait permasalahan sepakbola nasional," ujar Ketua JC, Todung Mulya Lubis, usai rapat.
"Banyak sekali isu-isu persepakbolaan nasional yang kita hadapi. Tapi, kami fokus menyelesaikan yang ada di MoU saja," sambungnya.
"Saya senang kedua belah pihak menunjukkan komitmen positif untuk mencari jalan keluar dari persolan-persoalan akut mengenai persepakbolaan nasional."
"Pertemuan pertama ini kami fokuskan untuk membangun komunikasi. Tak realistis rasanya jika baru sekali ketemu langsung mendapat jalan keluar," pungkasnya. [yob]