Penantian sepanjang satu dekade lebih pendukung DC United untuk memiliki stadion sendiri tampaknya akan segera berakhir. Duet investor baru Erick Thohir dan Jason Levien akan berkolaborasi dalam mewujudkan impian pecinta sepakbola di Washington.
Sejumlah media AS meyakini Erick Thohir akan membawa solusi terhadap persoalan finansial yang selalu mengganjal rencana pembangunan stadion. Dana segar yang dibawa Erick dipercaya mampu menyediakan dukungan yang cukup untuk mendirikan stadion berkapasitas menengah di Buzzard Point, bagian barat daya Washington.
Jason Levien yang kurang memiliki kekuatan finansial pun diyakini dapat berkontribusi banyak. Dengan pengalamannya di bidang hukum dan pemerintahan, Levien akan memainkan peran penting dalam menghadapi gejolak politik di ibukota AS.
"Kami melihat ada jalan dan kami akan membawa seluruh kemampuan kami untuk mencapai ke sana. Kami tahu akan banyak ganjalan. Namun kami sangat antusias dan bergairah untuk melewati semua hambatan itu," ujar Levien di sela konferensi pers di Washington, AS, Selasa (10/7).
Selama ini, DC United masih menyewa RFK Stadium yang telah berusia 51 tahun milik pemerintah kota. Stadion itu terlalu tua dan tak efisien untuk kebutuhan klub. Terlebih, sebagian besar dari 19 tim MLS telah memiliki kandang yang representatif.
"Kami telah siap secara finansial, tapi tentu saja ini adalah tentang bisnis. Kami ingin lokasi yang bagus untuk para fans. Jika kami punya stadion yang berjarak berjam-jam dari sini, mungkin itu bukan DC United," papar Erick Thohir.(tol)
Sejumlah media AS meyakini Erick Thohir akan membawa solusi terhadap persoalan finansial yang selalu mengganjal rencana pembangunan stadion. Dana segar yang dibawa Erick dipercaya mampu menyediakan dukungan yang cukup untuk mendirikan stadion berkapasitas menengah di Buzzard Point, bagian barat daya Washington.
Jason Levien yang kurang memiliki kekuatan finansial pun diyakini dapat berkontribusi banyak. Dengan pengalamannya di bidang hukum dan pemerintahan, Levien akan memainkan peran penting dalam menghadapi gejolak politik di ibukota AS.
"Kami melihat ada jalan dan kami akan membawa seluruh kemampuan kami untuk mencapai ke sana. Kami tahu akan banyak ganjalan. Namun kami sangat antusias dan bergairah untuk melewati semua hambatan itu," ujar Levien di sela konferensi pers di Washington, AS, Selasa (10/7).
Selama ini, DC United masih menyewa RFK Stadium yang telah berusia 51 tahun milik pemerintah kota. Stadion itu terlalu tua dan tak efisien untuk kebutuhan klub. Terlebih, sebagian besar dari 19 tim MLS telah memiliki kandang yang representatif.
"Kami telah siap secara finansial, tapi tentu saja ini adalah tentang bisnis. Kami ingin lokasi yang bagus untuk para fans. Jika kami punya stadion yang berjarak berjam-jam dari sini, mungkin itu bukan DC United," papar Erick Thohir.(tol)
