Anak makan sayur (Foto: Corbis)
Berbukalah dengan yang manis. Kalau ajakan ini tentunya sudah sering kita dengar dan merupakan anjuran yang baik untuk dilakukan saat beduk magrib tiba. Lantas,apakah Anda sudah pernah mendengar anjuran untuk memperbanyak makan sayuran saat berbuka puasa atau sahur? Sayangnya, belum banyak yang mengetahui manfaat sayuran dalam menjaga tubuh selama berpuasa. Padahal, guna menjaga ketahanan tubuh selama menjalankan ibadah puasa, umat muslim disarankan banyak mengonsumsi sayuran.
Bahkan sayuran yang memiliki kandungan serat tinggi dapat menahan lapar hingga 14 jam. Salah satu sayuran yang paling populer adalah bayam yang biasa hadir pada menu keseharian keluarga Indonesia. Sementara untuk buah, pisang yang paling sering dikonsumsi. Manfaat sayur memang luar biasa. Dengan memperbanyak makanan berserat ini, kita juga akan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa.
Sebab, stamina tubuh dalam keadaan optimal. Di lain pihak, makanan yang banyak mengandung gas dan santan,sebaiknya dihindari. Perlu diketahui, bila perut dalam keadaan kosong, maka berbagai penyakit seperti flu rentan menghinggapi tubuh. Sementara kandungan vitamin C dalam sayuran, selain berfungsi untuk kesehatan kulit, juga membantu mencegah flu.
Dikatakan ahli gizi, DR Saptawati Bardosono, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, membutuhkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Nah, sayuran berperan vital guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangannya. Sayuran mengandung berbagai vitamin, mineral, dan zat protein nabati yang dibutuhkan anak dalam masa perkembangan itu. Maka itu, menu sayuran saat sahur dan berbuka mutlak ada bagi anak.
Yang menjadi masalah, membuat anak menyukai sayur tidak semudah memberikannya sebungkus cokelat. Apalagi bagi mereka yang sudah lebih dulu antipati dengan sayuran. Ahli gizi, Julie Negrin MS yang juga pengarang buku Easy Meals to Cook With Kids memberi beberapa trik yang bisa diterapkan orang tua untuk mengajak anak mencintai si hijau ini. Misalnya saja dengan membelikan satu loyang pizza,makanan kesukaannya. Namun, pesan pizza dengan topping sayuran.
Si kecil pasti penasaran ingin tahu rasanya seperti apa. Bisa juga dengan membuat salad bersama. Biasanya orang tua hanya tinggal menyuruh anak menghabiskan makanannya. Sekarang coba ajak si kecil untuk menyiapkan saladnya sendiri. Mau tak mau, dia pasti mencoba kreasinya. Cara lain untuk membuat anak jatuh cinta kepada sayur adalah dengan membuat karakter kartun atau benda dari sayuran. Misalnya saja membuat karakter Shaun The Sheep dari kembang kol.
“Membuat makanan dalam ukuran mini juga lebih disukai anak.Anak jadi tidak merasa takut kepada sayuran jika dibuat dalam bentuk yang lucu,” kata Marilyn Tanner- Blasiar MHS RD LD dari St Louis Children’s Hospital, Amerika Serikat, seperti dikutip dari webmd.com. Sering kali orang tua terpancing emosi jika anak tidak menghabiskan sayurannya. Para ahli berpendapat, memaksa anak untuk memakan sesuatu justru akan membuat dia menolak untuk memakannya.
Lebih jauh, jika Anda menyodori brokoli atau bayam dan anak malah membuat mimik muka tanda tidak suka, jangan menyerah. Selera anak-anak akan berubah saat dia tumbuh dewasa. Mereka mungkin harus mencoba berkali-kali makanan baru, sebelum akhirnya menyukainya. “Jangan melabeli anak dengan sebutan picky eater, cepat atau lambat dia akan menyukainya ”kata Julie.
Pengarang buku masak The Sneaky Chef, Missy Chase Lapine mengatakan, bila anak tidak suka sayur, orang tua dapat menyiasati dengan memberikan wortel, brokoli, atau sayuran apa pun dalam bentuk lain. Sebut saja dalam bentuk jus, agar-agar, atau es. (tty)
sumber : http://health.okezone.com/read/2012/07/21/483/666468/konsumsi-sayur-selama-berpuasa