Usai menyelesaikan pertandingan terakhir di Indonesia Premier League (IPL) lawan Arema, Persebaya mengambil ancang-ancang untuk bentrok lawan tim Premier League, Queens Park Rangers (QPR), 23 Juli mendatang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Persebaya nampaknya sadar ketimpangan antara keduanya. Meski QPR adalah klub papan bawah di Premier League musim lalu, namun kualitas tim besutan Mark Hughes ini masih dua atau tiga tingkat di atas Persebaya. Tak hanya itu, dilihat kualitas liga, Indonesia jauh di bawah Inggris.
Apalagi QPR diperkuat pemain yang sudah tak diragukan kualitasnya, seperti Djibril Cisse, Fabio da Silva, Anton Ferdinand, Shaun Wright-Philips serta pemain Asia paling sukses di dunia yang juga eks pemain Manchester United, Park Ji Sung.
Untuk meredam ketimpangan itu, manajemen Persebaya mengundang putra-putra terbaik Indonesia, khususnya jebolan Persebaya, untuk merasakan atmosfer bertanding lawan Park Ji Sung dan kawan-kawan. Menurut CEO Gede Widiade, pihaknya mempersilahkan semua pemain untuk merapat. Tak peduli pemain itu dari kompetisi Indonesian Premier League (IPL) maupun Indonesian Super League (ISL).
"Kita tidak mau tersekat-sekat antara IPL atau ISL. Kami hanya ingin mengundang putra-putra terbaik Indonesia, untuk bergabung bersama kami merasakan atmosfer tanding dengan tim Liga Inggris seperti QPR," terang Gede kepada wartawan.
Pria asal Wonokromo ini menambahkan, prioritas utama memang pemain lokal. Utamanya pemain asli binaan yang kini merantau di klub-klub lain. Namun manajemen juga tidak menutup peluang pada pemain asing. Hanya saja porsi untuk pemain asli Indonesia, utamanya produk Persebaya, lebih diutamakan.
"Bagi yang ingin bergabung dengan kami lawan QPR, mau pemain dari klub IPL maupun ISL, silahkan komunikasi dengan kami, melalui saya atau manajer," lanjut bos klub internal PSSI Surabaya, PS Rheza Mahasiswa ini.
Tapi tak semua pemain akan ditampung. Nantinya pelatih Divaldo Alves akan melakukan semacam seleksi untuk kemudian menentukan siapa yang layak bergabung dengan timnya. Langkah manajemen Persebaya bukannya berarti tanpa kritik. Dikhawatirkan, dengan memakai pemain dadakan, kekuatan Persebaya tidak solid lagi.
Tak hanya itu, dikhawatirkan terjadi kecemburuan antara pemain Persebaya dengan pemain baru. Namun Gede tak bergeming. Menurut Gede, langkah yang ia ambil semata-mata untuk menyajikan pertandingan yang menghibur. Selain itu, Gede juga ingin membangun image Indonesia sebagai salah satu poros sepakbola di Asia, khususnya kawasan Asia Tenggara.
"Kalau nanti Persebaya kalah, pasti tim luar negeri lainnya jadi enggan kesini lagi. Apalagi pertandingan ini disiarkan langsung di Indonesia, Malaysia dan London. Kita harus menciptakan image positif bahwa tim Indonesia tak kalah dengan luar negeri," jelas pengusaha sukses di Jakarta ini.
Saat ini, Persebaya berencana mengirim proposal ke tiga pemain yang akan dipinjam tenaganya. Ketiganya adalah David Pagbe dan Edward Wilson Junior asal Semen Padang, serta bek Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy. Sementara tim Persebaya akan kembali berlatih, Rabu (18/7/2012) mendatang.
Menutup pembicaraan, Gede, menilai saat ini Persebaya memiliki velue tinggi di Indonesia. Terbukti, Bajul Ijo dilirik untuk menjadi lawan tanding QPR. Meski sebenarnya, QPR bukan tim pertama yang datang ke Surabaya. Tim-tim besar macam AC Milan, Arsenal dan PSV Eidhoven sudah pernah menginjakkan kaki di Kota Pahlawan.[sya/kun]