-Rasyid Assyahid Bakri lahir di Makassar, 17 Juni 1991 dari pasangan Bakri Jalil dan Supiani. Sejak kecil, sepak bola begitu lekat dengan kehidupannya. Apalagi, di tempat tinggalnya, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulsel, sepak bola memang menjadi salah satu hobi yang paling digandrungi oleh masyarakat setempat.
"Aku mulai serius tertarik belajar sepak bola ketika kelas IV SD. Waktu kecil aku latihan sendiri di rumah sambil beberapa kali ikut liga tarkam. Tetapi, setelah sempat mencetak gol di tarkam dengan bertelanjang kaki, aku minta kepada orang tua dimasukkan ke sekolah sepak bola (SSB) di Makassar," kenang Rasyid dilansir Kompas.com, Jumat (13/7/13).
Perkembangan Rasyid setelah masuk Makassar Football School (MFS) ternyata dipantau oleh PSM Makassar Junior U-15. Pada 2010, ia akhirnya mendapat kesempatan untuk melanjutkan perjalanannya bersama klub tersebut. Setelah itu, kariernya berlanjut ke PSM U-18, sebelum akhirnya mendapat tempat utama di PSM senior pada 2012.
Rasyid mengaku, tampil sebagai pemain senior PSM merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Apalagi, ia sangat mengidolakan salah satu bintang PSM yang juga pemain timnas, Syamsul Chaeruddin. Kini, ia mengaku bangga dapat bermain bersama pemain idolanya itu di tim berjuluk "Juku Eja" tersebut.
"Kak Syamsul orangnya baik. Kami masih satu kampung dan masih mempunyai hubungan saudara. Ia juga sering memberiku uang, bahkan sepatu yang aku pakai melawan Makau itu pemberian Kak Syamsul, ketika dia masih bermain di Persija Jakarta. Permainan Kak Syamsul sangat menginspirasiku hingga seperti sekarang ini," ungkapnya.
Rasyid mengaku, dirinya akan terus memberikan yang terbaik bagi sepak bola Indonesia. Meski kecewa karena kegagalan tim "Merah Putih" di kualifikasi Piala Asia U-22, pemain yang masih kuliah di STIE Amkop ini tetap bersemangat untuk berjuang mendapatkan hasil maksimal di lapangan.
Matchday kelima kualifikasi Grup E Piala Asia U-22 melawan Singapura, Minggu (15/7/2012), adalah ajang pembuktian terakhir Rasyid di turnamen tersebut. Tiga poin harus menjadi milik Indonesia. Maklum saja, sebagai pesepak bola belia, kemenangan sangat berarti untuk membangkitkan motivasinya meraih prestasi di masa depan.
"Kami meminta maaf untuk seluruh masyarakat Indonesia karena kalah dalam laga melawan Jepang. Tetapi, kami siap melawan Singapura, dan akan melupakan hasil itu sambil terus bekerja keras. Mohon doa masyarakat Indonesia agar kami bisa menang di pertandingan terakhir itu," harap Rasyid.(T1)
Biodata
Nama: Rasyid Asshayid Bakri
Tempat, tanggal lahir: Makassar, 17 Januari 1991
Tinggi: 164 cm
Posisi: gelandang tengah
Karier: PSM Makassar U-15 (2010-2011), Makassar Utama U-18 (2011), PSM Makassar (2011-sekarang), Timnas U-22
"Aku mulai serius tertarik belajar sepak bola ketika kelas IV SD. Waktu kecil aku latihan sendiri di rumah sambil beberapa kali ikut liga tarkam. Tetapi, setelah sempat mencetak gol di tarkam dengan bertelanjang kaki, aku minta kepada orang tua dimasukkan ke sekolah sepak bola (SSB) di Makassar," kenang Rasyid dilansir Kompas.com, Jumat (13/7/13).
Perkembangan Rasyid setelah masuk Makassar Football School (MFS) ternyata dipantau oleh PSM Makassar Junior U-15. Pada 2010, ia akhirnya mendapat kesempatan untuk melanjutkan perjalanannya bersama klub tersebut. Setelah itu, kariernya berlanjut ke PSM U-18, sebelum akhirnya mendapat tempat utama di PSM senior pada 2012.
Rasyid mengaku, tampil sebagai pemain senior PSM merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Apalagi, ia sangat mengidolakan salah satu bintang PSM yang juga pemain timnas, Syamsul Chaeruddin. Kini, ia mengaku bangga dapat bermain bersama pemain idolanya itu di tim berjuluk "Juku Eja" tersebut.
"Kak Syamsul orangnya baik. Kami masih satu kampung dan masih mempunyai hubungan saudara. Ia juga sering memberiku uang, bahkan sepatu yang aku pakai melawan Makau itu pemberian Kak Syamsul, ketika dia masih bermain di Persija Jakarta. Permainan Kak Syamsul sangat menginspirasiku hingga seperti sekarang ini," ungkapnya.
Rasyid mengaku, dirinya akan terus memberikan yang terbaik bagi sepak bola Indonesia. Meski kecewa karena kegagalan tim "Merah Putih" di kualifikasi Piala Asia U-22, pemain yang masih kuliah di STIE Amkop ini tetap bersemangat untuk berjuang mendapatkan hasil maksimal di lapangan.
Matchday kelima kualifikasi Grup E Piala Asia U-22 melawan Singapura, Minggu (15/7/2012), adalah ajang pembuktian terakhir Rasyid di turnamen tersebut. Tiga poin harus menjadi milik Indonesia. Maklum saja, sebagai pesepak bola belia, kemenangan sangat berarti untuk membangkitkan motivasinya meraih prestasi di masa depan.
"Kami meminta maaf untuk seluruh masyarakat Indonesia karena kalah dalam laga melawan Jepang. Tetapi, kami siap melawan Singapura, dan akan melupakan hasil itu sambil terus bekerja keras. Mohon doa masyarakat Indonesia agar kami bisa menang di pertandingan terakhir itu," harap Rasyid.(T1)
Biodata
Nama: Rasyid Asshayid Bakri
Tempat, tanggal lahir: Makassar, 17 Januari 1991
Tinggi: 164 cm
Posisi: gelandang tengah
Karier: PSM Makassar U-15 (2010-2011), Makassar Utama U-18 (2011), PSM Makassar (2011-sekarang), Timnas U-22