Apa saja Amalan-Amalan Sunnah yang bisa kita lakukan di Hari Raya ? Sobat berry blog gak terasa sebentar lagi kita bakal menghadapi hari raya, lebaran sebentar lagi , ramadhan terasa berlalu begitu cepat meninggalkan kita :'( , kali ini, hari ini berry blog mau share mengenai amalan amalan sunnah hari raya yang dapat dilakukan pada hari lebaran.
Anas bin Malik r.a berkata, “Tatkala Nabi s.a.w datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari untuk bersenang gembira sebagaimana di waktu jahiliyyah, lalu beliau bersabda,
‘Saya datang kepada kalian, dan kalian memiliki dua hari raya untuk bersenang gembira sebagaimana di waktu jahiliyyah. Dan sesungguhnya Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik; yaitu Idul Adha dan Idul Fithri’.” (Shahih, riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasa’i)
Berikut ini beberapa amalan-amalan sunnah dilakukan pada hari raya:
-Mandi sunat hari raya sebelum keluar menunaikan solat sunat Idul Fitri .
Sebagaimana salah seorang sahabat Rasulullah s.a.w, yaitu Ali bin Abi Thalib, ketika ditanya tentang bilakah mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah s.a.w. Beliau menjawab: “(Mandi yang disunnahkan) pada hari Jumaat, hari ‘Arafah, hari raya Idul Fithri, dan Idul Adha.” (Lihat Al Wajiz, hal 47).
Ulama besar Tabien Said Bin Jubayr berkata : "Tiga perkara sunnah di hari raya iaitu antaranya : mandi sunat sebelum keluar solat hari raya".
-Memakan makanan sebelum keluar.
Ia berdasarkan hadith dari Anas Bin Malik yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang menyebut : "Nabi SAW tidak keluar di pagi hari raya Idul fitri sehinggalah Nabi SAW memakan beberapa biji kurma... "
Dari Buraidah berkata: “Nabi tidak keluar pada Idul Fitri sehingga makan terlebih dahulu. Adapun pada Idul Adha, maka beliau tidak makan sehingga pulang dan makan dari daging korban sembelihannya.” (Hasan, Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi dan Ahmad)
-Berjalan Kaki Menuju Tanah Lapang
Dari ‘Ali berkata: “Termasuk sunnah yaitu engkau keluar solat hari raya dengan berjalan kaki.”
(Hasan. Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan Syaikh Al Albani dalam Shahih Tirmidzi)
-Menempuh Jalan Yang Berbeda ketika pergi dan pulang solat.
Dari Jabir bin Abdillah berkata: “Rasulullah s.a.w apabila (berangkat dan pulang) pada hari raya mengambil jalan yang berbeda.” (HR. Bukhari)
-Memakai pakaian yang paling bagus
Disunnahkan memakai pakaian yang paling bagus, meski tidak harus baru. Rasul mempunyai pakaian khusus yang biasanya dikenakan di hari raya.
-Memakai wewangian.
Memakai wangi-wangian termasuk perkara yang disunnahkan pada hari raya Idul Fitri. Diriwayatkan dari ‘Ali ra. bahwa beliau mandi di hari Id, demikian juga riwayat yang sama dari Ibn ‘Umar dan Salamah bin Akwa dan agar memakai pakaian yang paling bagus yang dimiliki serta memakai wewangian” (Syarhus Sunnah 4/303)
-Memperbanyakkan Takbir sejak Maghrib 1 Syawal hingga Solat Ied
“Nabi s.a.w apabila pada hari raya Iedul Fithri, beliau bertakbir sehingga sampai lapangan (tempat didirikan solat hari raya) dan melaksanakan solat. Apabila selesai solat, beliau memutuskan takbirnya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf, lihat Ash Shahihah)
Dalam hadis ini terdapat dalil tentang disyari’atkan takbir secara kuat ketika berjalan menuju lapangan sebagaimana dikerjakan oleh kaum muslimin.
-Shalat Idul Fitri
Perlaksanaan shalat Idul Fitri diperintahkan oleh Nabi agar diakhirkan, setelah terbitnya matahari, sementara shalat Idul Adha diperintahkan agar diawalkan. Shalat dilaksanakan tanpa adzan dan iqamat. Dengan 7 takbir di rakaat pertama, dan 5 takbir di rakaat kedua.
Tempat shalat Id: Shalat Id disunnahkan dilaksanakan di lapangan terbuka, kecuali kalau hujan.
Pelaksanaan Khutbah: Khutbah Id, baik Fitri maupun Adha dilaksanakan setelah shalat. Hukumnya tidak terpisahkan dari kesunnahan hukum shalat Id. Maka baiknya mendengarkan khutbah yang biasanya diakhiri dengan doa, baru bersiap-siap pulang.
Bagi kaum wanita , Rasulullah saw. memerintahkan kaum wanita keluar pada hari raya Idul Fitri . Adapun yang haid maka dia tetap dapat ikut menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Muslim.
-Mengucapkan selamat dan mendoakan antara satu sama lain ;
Kalimah yang digunakan di zaman baginda SAW adalah "Taqabbalahhu minna wa minkum" artinya "Semoga Allah menerima amalan (amalan dan ibadat di Ramadhan) kami dan kamu".
Disebut dalam sebuah riwayat :
artinya : Berkata Wathilah, Aku bertemu Rasulullah s.a.w pada hari raya dan aku katakan pada baginda "taqabballahu minna wa minka", baginda menjawab : Ya, taqabballahu minna wa minka"
( Al-Baihaqi, rujuk perbincangan di Fath Al-Bari, 2/446 )
Semoga bermanfaat ..
Taqabbalahhu minna wa minkum sahabat berry blog
Semoga Allah menerima amalan (amalan dan ibadat di bulan Ramadhan) kami dan kamu ...
~ Salam santun ukhuwah ~
Sekian dari berry blog, artikel mengenai amalan sunnah hari raya di dapat dari page strawberry dgn url https://www.facebook.com/pages/Strawberry/327342750179 , semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.mohon maaf lahir dan bathin.