Bukan bermaksud meramal, tapi lama hidup seseorang bisa jadi ikut ditentukan oleh bulan kelahirannya. Kondisi lingkungan ketika seseorang dilahirkan mempengaruhi kesehatan dan perkembangannya hingga dewasa. Sebuah penelitian menemukan, orang yang dilahirkan pada bulan September sampai November memiliki kemungkinan tinggi hidup sampai berusia 100 tahun.
Penelitian yang dimuat Journal of Aging Research ini dipimpin oleh Leonid A. Gavrilov, PhD dan Natalia S. Gavrilova, PhD dari University of Chicago. Para peneliti menggunakan data 1.574 orang 'centenarian' atau orang dengan usia lebih dari 100 tahun di Amerika Serikat yang dilahirkan pada tahun 1880 hingga 1895.
Para centerinarian ini dibandingkan dengan 10.855 orang saudaranya yang memiliki usia lebih pendek, juga 1.083 orang lainnya sebagai kelompok kontrol untuk menghilangkan faktor lingkungan atau genetik yang mungkin ada.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa bulan kelahiran juga ikut menentukan kemungkinan seseorang hidup hingga 100 tahun. Orang yang lahir di musim gugur, yaitu dari bulan September sampai November, memiliki kesempatan hidup sampai 100 tahun lebih tinggi. Jika lahir pada musim semi dan musim panas yang terjadi di bulan Maret sampai Agustus, kemungkinan hidup sampai 100 tahun lebih kecil.
Ketika hasil penelitian dibandingkan dengan sensus yang dilakukan pada tahun 1900 di Amerika Serikat, sebanyak 51,8 persen dari populasi umum lahir pada paruh pertama tahun dan 53,12 persen orang yang berusia mencapai 100 tahun dilahirkan pada paruh tahun kedua.
Angka-angka ini memperkuat penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang yang lahir pada akhir tahun, yaitu dari bulan dari September hingga Desember, memiliki harapan hidup lebih tinggi daripada yang dilahirkan di bulan lain.
Para peneliti tidak yakin mengapa orang yang lahir di akhir tahun cenderung peluang panjang umurnya lebih tinggi. Diduga, kondisi gizi ibu dapat mempengaruhi perkembangan janin hingga dewasa. Penelitian lain sebelumnya telah menunjukkan bahwa bayi yang lahir pada musim gugur memiliki berat lahir lebih tinggi yang juga dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Tak hanya itu, infeksi dan penyakit juga memiliki masa-masa puncak pada bulan-bulan tertentu, misalnya penyakit flu. Sedangkan virus polio paling banyak menyebabkan kasus infeksi pada bulan Juli dan Agustus.
Para peneliti menduga, lahir di musim gugur artinya terhindar dari dinginnya musim dingin atau panasnya matahari musim panas. Bayi yang lahir di musim gugur juga lebih besar kemungkinannya terhindar dari infeksi yang lebih sering terjadi pada musim dingin, musim semi dan musim panas.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bulan kelahiran mempengaruhi umur panjang. Hubungan ini tetap ada bahkan setelah menghitung faktor-faktor lingkungan masa kecil dan karakteristik orang tua. Kondisi lingkungan di awal kehidupan agaknya memiliki efek jangka panjang pada penuaan dan umur panjang," kata peneliti seperti dilansir Medical Daily.
Di negara 4 musim, musim semi terjadi pada bulan Maret hingga Mei, musim panas pada bulan Juni sampai Agustus, musim gugur terjadi pada bulan September sampai November dan musim dingin terjadi pada bulan Desember hingga Februari. Di negara dengan 2 musim seperti di Indonesia, temuannya mungkin akan berbeda.
Penelitian yang dimuat Journal of Aging Research ini dipimpin oleh Leonid A. Gavrilov, PhD dan Natalia S. Gavrilova, PhD dari University of Chicago. Para peneliti menggunakan data 1.574 orang 'centenarian' atau orang dengan usia lebih dari 100 tahun di Amerika Serikat yang dilahirkan pada tahun 1880 hingga 1895.
Para centerinarian ini dibandingkan dengan 10.855 orang saudaranya yang memiliki usia lebih pendek, juga 1.083 orang lainnya sebagai kelompok kontrol untuk menghilangkan faktor lingkungan atau genetik yang mungkin ada.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa bulan kelahiran juga ikut menentukan kemungkinan seseorang hidup hingga 100 tahun. Orang yang lahir di musim gugur, yaitu dari bulan September sampai November, memiliki kesempatan hidup sampai 100 tahun lebih tinggi. Jika lahir pada musim semi dan musim panas yang terjadi di bulan Maret sampai Agustus, kemungkinan hidup sampai 100 tahun lebih kecil.
Ketika hasil penelitian dibandingkan dengan sensus yang dilakukan pada tahun 1900 di Amerika Serikat, sebanyak 51,8 persen dari populasi umum lahir pada paruh pertama tahun dan 53,12 persen orang yang berusia mencapai 100 tahun dilahirkan pada paruh tahun kedua.
Angka-angka ini memperkuat penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa orang yang lahir pada akhir tahun, yaitu dari bulan dari September hingga Desember, memiliki harapan hidup lebih tinggi daripada yang dilahirkan di bulan lain.
Para peneliti tidak yakin mengapa orang yang lahir di akhir tahun cenderung peluang panjang umurnya lebih tinggi. Diduga, kondisi gizi ibu dapat mempengaruhi perkembangan janin hingga dewasa. Penelitian lain sebelumnya telah menunjukkan bahwa bayi yang lahir pada musim gugur memiliki berat lahir lebih tinggi yang juga dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Tak hanya itu, infeksi dan penyakit juga memiliki masa-masa puncak pada bulan-bulan tertentu, misalnya penyakit flu. Sedangkan virus polio paling banyak menyebabkan kasus infeksi pada bulan Juli dan Agustus.
Para peneliti menduga, lahir di musim gugur artinya terhindar dari dinginnya musim dingin atau panasnya matahari musim panas. Bayi yang lahir di musim gugur juga lebih besar kemungkinannya terhindar dari infeksi yang lebih sering terjadi pada musim dingin, musim semi dan musim panas.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bulan kelahiran mempengaruhi umur panjang. Hubungan ini tetap ada bahkan setelah menghitung faktor-faktor lingkungan masa kecil dan karakteristik orang tua. Kondisi lingkungan di awal kehidupan agaknya memiliki efek jangka panjang pada penuaan dan umur panjang," kata peneliti seperti dilansir Medical Daily.
Di negara 4 musim, musim semi terjadi pada bulan Maret hingga Mei, musim panas pada bulan Juni sampai Agustus, musim gugur terjadi pada bulan September sampai November dan musim dingin terjadi pada bulan Desember hingga Februari. Di negara dengan 2 musim seperti di Indonesia, temuannya mungkin akan berbeda.