Masa depan Jakarta fc tidak jelas.Klub yang musim lalu terpuruk di peringkat 9 klasemen Indonesian Premier League (IPL) itu bahkan dalam kondisi hidup segan mati tak mau.
Tak ada aktivitas persiapan jelang digelarnya kompetisi musim depan. Kondisi menyedihkan dirasakan seluruh awak jakarta fc di akhir Kompetisi IPL. Seperti yang dialami sebagian besar klub IPL lainnya,sampai saat ini para pemain,pelatih,dan seluruh ofisial tim sudah tiga bulan belum mendapat gaji. Di saat beberapa tim lain sibuk mempercantik tim dengan berusaha melakukan perekrutan pemain atau pelatih baru,jakarta fc justru adem ayem.
“Jujur,kami tidak tahu harus bagaimana menatap masa depan.Untuk gaji pemain selama tiga bulan terakhir saja belum ada kejelasan,jadi bagaimana kami mau berpikir soal masa depan tim? Saya tidak tahu bagaimana nasib jakarta fc ke depan,” ungkap Pelatih jakarta fc Toyo Haryono saat dihubungi wartawan,kemarin.
Toyo prihatin dengan kondisi anak-anak asuhannya saat ini.Di saat berbagai kebutuhan tidak bisa dihindari,klub yang seharusnya jadi penopang pemain dan seluruh awak klub,malah seolah lepas tangan.Toyo pun melihat hal itu sebagai bagian dari ketidakprofesionalan manajemen jakarta fc.
“Kebutuhan pemain tentu tidak bisa dikesampingkan,karena mereka juga mempunyai keluarga yang harus dinafkahi. Apalagi,sekarang,sudah mau dekat dengan hari raya Idul Fitri.Manajemen jakarta fc sama sekali tidak profesional dalam menjalankan klub,”papar Toyo. Kondisi kacau yang ada di tubuh manajemen klub berkostum oranye tersebut, menurut Toyo,dimulai dari perubahan tonggak kepengurusan jakarta fc.
Pergantian manajemen dari tangan Bambang Soejipto ke Hadi Basalamah adalah awal ketidakjelasan masa depan jakarta fc. “Pertama,Pak Bambang yang memegang jakarta fc,tapi di pertengahan kompetisi Pak Hadi yang menangani semua.Di saat masalah seperti ini terjadi, pemain dan pelatih menjadi bingung ke mana harus meminta pertanggungjawaban. Karena saat mencoba menghubungi Pak Bambang,dirinya sudah angkat tangan,”kata Toyo.
“Kami seperti terombang-ambing tanpa kejelasan saat ini.Ke mana harus mengadu, sudah semakin sulit.Ya,itu tadi,terlalu jauh jika memikirkan soal masa depan klub ini akan seperti apa,jika menanyakan masalah hak pemain saja sulit untuk dilakukan,”sambung Toyo.
Sementara itu,manajemen jakarta fc yang coba dihubungi enggan memberikan penjelasan soal masalah yang ada di internal jakarta fc.“Saya sedang ada acara, nanti saya akan coba hubungi lagi,”kata Manajer jakarta fc Ardhi Tjahyoko,saat dimintai keterangan. decky irawan jasri
Tak ada aktivitas persiapan jelang digelarnya kompetisi musim depan. Kondisi menyedihkan dirasakan seluruh awak jakarta fc di akhir Kompetisi IPL. Seperti yang dialami sebagian besar klub IPL lainnya,sampai saat ini para pemain,pelatih,dan seluruh ofisial tim sudah tiga bulan belum mendapat gaji. Di saat beberapa tim lain sibuk mempercantik tim dengan berusaha melakukan perekrutan pemain atau pelatih baru,jakarta fc justru adem ayem.
“Jujur,kami tidak tahu harus bagaimana menatap masa depan.Untuk gaji pemain selama tiga bulan terakhir saja belum ada kejelasan,jadi bagaimana kami mau berpikir soal masa depan tim? Saya tidak tahu bagaimana nasib jakarta fc ke depan,” ungkap Pelatih jakarta fc Toyo Haryono saat dihubungi wartawan,kemarin.
Toyo prihatin dengan kondisi anak-anak asuhannya saat ini.Di saat berbagai kebutuhan tidak bisa dihindari,klub yang seharusnya jadi penopang pemain dan seluruh awak klub,malah seolah lepas tangan.Toyo pun melihat hal itu sebagai bagian dari ketidakprofesionalan manajemen jakarta fc.
“Kebutuhan pemain tentu tidak bisa dikesampingkan,karena mereka juga mempunyai keluarga yang harus dinafkahi. Apalagi,sekarang,sudah mau dekat dengan hari raya Idul Fitri.Manajemen jakarta fc sama sekali tidak profesional dalam menjalankan klub,”papar Toyo. Kondisi kacau yang ada di tubuh manajemen klub berkostum oranye tersebut, menurut Toyo,dimulai dari perubahan tonggak kepengurusan jakarta fc.
Pergantian manajemen dari tangan Bambang Soejipto ke Hadi Basalamah adalah awal ketidakjelasan masa depan jakarta fc. “Pertama,Pak Bambang yang memegang jakarta fc,tapi di pertengahan kompetisi Pak Hadi yang menangani semua.Di saat masalah seperti ini terjadi, pemain dan pelatih menjadi bingung ke mana harus meminta pertanggungjawaban. Karena saat mencoba menghubungi Pak Bambang,dirinya sudah angkat tangan,”kata Toyo.
“Kami seperti terombang-ambing tanpa kejelasan saat ini.Ke mana harus mengadu, sudah semakin sulit.Ya,itu tadi,terlalu jauh jika memikirkan soal masa depan klub ini akan seperti apa,jika menanyakan masalah hak pemain saja sulit untuk dilakukan,”sambung Toyo.
Sementara itu,manajemen jakarta fc yang coba dihubungi enggan memberikan penjelasan soal masalah yang ada di internal jakarta fc.“Saya sedang ada acara, nanti saya akan coba hubungi lagi,”kata Manajer jakarta fc Ardhi Tjahyoko,saat dimintai keterangan. decky irawan jasri
