Operet penyelamatan Nabi Musa a.s dari sungai Nil.
Keunikan perkampungan ini, karena letaknya berada di tengah-tengah sungai Nil serta terisolasi dari kehidupan masyarakat Mesir secara umum. Warga yang tinggal di perkampungan tersebut, secara keseluruhan menerapkan semua tradisi kehidupan yang dilakukan oleh masyarakat Mesir kuno, pada era kejayaan Fir’aun ribuan tahun yang lalu.
Kita dapat menyaksikan dengan detail, bagaimana kehidupan sosial di tengah masyarakat Fir’aun. Baik hubungan personal intra keluarga, tetangga dan warga sekitar. Di samping itu, kita juga dapat menyaksikan bagaimana mereka melakukan aktifitas yang ada kaitannya dengan aspek ekonomi dan perdagangan. Di sana kita dapat melihat masyarakat melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan alat tukar resmi yang sah saat itu. Begitu juga aktifitas seorang seniman lukis, ahli bangunan, ahli mummi, ahli keramik, ahli kimia dan lain sebagainya, yang dilakukan secara detail dan sangat natural.
Di kampung Fira’un, kita dapat menyaksikan bagaimana kehidupan sebuah keluarga kecil dalam masyarakat Fir’aun. Khususnya yang berprofesi sebagai petani dalam mengelola ladang dan ternakya. Begitu juga dalam melindungi keluarganya menghadapi ancaman alam sekitar. Atau kehidupan serdadu Fir’aun dalam mengamankan istana dan anggota keluarga Fir’aun. Pokoknya, semua kehidupan yang terjadi ribuan tahun lalu dapat kita lihat dengan jelas di kampung tersebut. Termasuk bagaimana mereka membuat berhala, serta ritual menyembah dewa-dewa Mesir kuno.
Serdadu firaun dalam mengawal istana dan keluarga firaun.
Hebatnya, sebagai pengunjung kita tidak perlu repot-repot berjalan kaki mengitari semua sisi kampung tersebut melalui jalan setapak. Tapi, cukup duduk manis di atas kursi empuk dalam sebuah boat kecil, yang akan mebawa kita mengitari semua sisi kampung Fir’aun itu. Menyusuri kelokan sungai kecil yang khusus dibuat untuk maksud tersebut. Sambil mendengarkan penjelasan pemandu wisata tentang kisah kehidupan, berkaitan akfitas warga kampung yang sedang kita saksikan.
Di akhir perjalanan, kita akan disuguhkan sebuah pertunjukan mini operet sekitar peristiwa penyelamatan Musa a.s. Dihanyutkan oleh Ibundanya ke sungai Nil dalam sebuah peti, sebagai upaya menghindari kekejaman Fir’aun yang akan membunuh semua bayi yang terlahir dari keluarga Bani Israil. Karena menurut penasehat spritualnya, bayi tersebut akan menjadi hambatan bagi kekuasaan Fir’aun kelak di negeri Mesir.
Beginilah masyarakat di masa firaun menyiapkan roti untuk makanan pokok mereka.
Kawasan Kampung Fir’aun, memang khusus dikemas secara unik dan spesial. Sehingga menimbulkan daya tarik luar biasa bagi wisatawan manca negara untuk berkunjung ke tempat itu. Kampung Fir’aun atau Pharaonic Village dikelola secara profesional oleh sebuah perusahaan swasta nasional Mesir, di bawah bendera Dr. Ragab Papyrus Academy. Yaitu sebuah perusahaan yang sangat intens bergerak dalam mempromosikan obyek wisata negeri piramida itu ke seluruh penjuru dunia. Sebagai negara yang banyak memiliki peninggalan sejarah, Mesir mendapatkan pemasukan devisa negara yang sangat besar dari sektor ini.
Salam.
sumber : http://copyjava.blogspot.com/2012/08/melihat-kehidupan-di-kampung-firaun.html