KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT.yang atas izin dan karuniaNya kami selaku siswa dan penyusun karya tulis dapat menyelesaiakan karya tulis ini dengan keerbatasan yang kami miliki dan penyusunan karya tulis ini.
Karya tulis ini sebagai salah satu syarat dalam memenuhi nilai pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Rancah tahun ajaran 2010/2011.
Segala petunjuk dan pengarahan serta dorongan dari semua pihak yang mendukung sangat besar manfaat nya bagi kami,untuk itu kami selaku penyusun menghaturkan rasa hormat serta ucapan terima kasih kepada ;
1. Bapak Nana. S.pd,selaku pembimbing mata pelajaran Bimbingan Konseling yang banyak memberikan pengarahan.
2. Bapak Drs. H.Endang Syamsudin M.Pd.I selaku kepala sekolah SMA N 1 Rancah
3. Rekan-rekan yang telah banyak membantu menyelesaikan laporan ini
Besar harapan bagi kami bahwasannya karya tulis ini bias member manfaat bagi semua pihak.Amin
Rancah
28-November-2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................... 3
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 4
BAB III PENUTUP............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang ASRI perlu diadakan tindakan-tindakan yang bersifat mencegah dan mengatasi masalah yang ada. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Guru selalu memberi contoh bila membuang sampah selalu di tempatnya.
Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan terutama pada saat siswa-siswi makan dan minum dalam kelas, bungkusnya ditaruh dalam glodok bangku.
Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada buku saku/ buku pelanggaran.
Membuat tata tertib baru yng isinya tentang pemberian denda terhadap siswa sebesar Rp 2.000 setiap melanggar 1 tata tertib sekolah
B. Maksud dan Tujuan
Dengan tindakan-tindakan ini maka kebersihan sekaligus kedisiplinan akan tercapai, terutama tindakan nomor 4 yang paling bagus, karena siswa mau melakukan pelanggaran ini tidak berani dan mau melakukan pelanggaran itu juga tidak berani, karena kalau melakukan pelanggaran tersebut akan didenda, pada akhirnya kebersihan dan kedisiplinan, kepatuhan siswa terhadap tata tertibpun akan terjaga, selain itu juga dapat mengharumkan nama baik sekolah, karena diakui oleh masyarakat sekitar sekolah bahwa anak disekolah kita disiplin-disiplin dan patuh terhadap peraturan.
BAB II
PEMBAHASAN
Seringkali kita melihat murid-murid yang membuang sampah sembarangan. Beberapa kali bapak ibu guru menasehati kepada murid-murid agar membuang sampah pada tempatnya, akan tetapi apa kenyataannya? murid-murid tidak mematuhinya.
Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau melihat sampah berserakan dimana-mana. Sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas selain itu juga dapat menjadikan suasana belajar kita tidak nyaman.
Demi tercapainya lingkungan yang bersih dan nyaman untuk belajar kita, perlu sekali dilakukan tindakan yang bersifat mengajak kesadaran kita untuk menjaga kebersihan dan bersifat mengatasi masalah di atas. Tindakan-tindakan tersebut antara lain:
1. siswa diharapkan mempunyai kesadaran dari hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan.
2. petugas piket harus membersihkan kelas serta lingkungan sekitar.
3. guru wajib menegur siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. mencatat pada buku pelanggaran.
5. memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang melakukan pelanggaran terutama membuang sampah sembarangan.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.
Bersih Pangkal Sehat
acapkali kita menjumpai slogan-slogan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan. Slogan-slogan tersebut mengajak kita untuk hidup bersih dan sehat, biasanya kita menjumpai slogan-slogan tersebut di berbagai tempat terutama di sekolah diantaranya “bersih pangkal sehat”, “kebersihan adalah sebagian dari iman”, “jagalah kebersihan”.
Akan tetapi slogan tersebut tidak kita pedulikan seperti hiasan belaka tanpa kita laksanakan, contohnya masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, merobek-robek kertas di kelas, kalau buang air kecil tidak disiram dan menimbulkan bau yang tidak sedap, selain itu juga masih ada lagi contoh-contoh lain yang mencerminkan siswa tidak menjaga kebersihan.
Kita tidak maukan sekolah kita menjadi kotor,kumuh dan penuh dengan sampah. Sampah-sampah tadi juga dapat mencemari lingkungan baik di dalam kelas maupun di luar kelas, selain itu juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman akhirnya kita tidak konsentrasi dengan pelajaran yang diberikan bapak/ibu guru.
Demi tercapainya lingkungan yang indah, sehat dan bersih kita sebaiknya melakukan tindakan yang berswifat mengatasi masalah tersebut, tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
melarang siswa membuang sampah sembarangan.
guru selalu memberi contoh membuang sampah pada tempatnya
guru wajib menasehati siswa yang membuang sampah sembarangan.
mencatat pada buku pelanggaran
memberi sanksi tersendiri terhadap siswa yang membuang sampah sembarangan.
petugas piket pada hari itu juga membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan. Kebersihan berpengaruh besar tehadap kesehatan maka dari itu kebersihan perlu dijaga.
KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
Sering kita melihat sampah berserakan di lingkungan sekolah. Padahal setiap kelas sudah disiapkan tempat sampah, apakenyataannya? Masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan, oleh karena itu dapat menyebabkan lingkungan di sekitar kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah.
Tentu kita sebagai warga sekolah tidak mau hal demikian terjadi maka dari itu perlu sekali diadakan tindakan yang mengatasi masalah tersebut. Tindakan-tindakan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Dimohon kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
2. Mentaati peraturan sekolah agar sekolah kita bersih.
3. Petugas piket harus membersihkan kelas dan lingkungan di luar kelas.
4. Memberi sanksi tersendiri bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.
Dengan tindakan tersebut di harapkan kesadaran siswa untuk menjaga kebersihan.
JAGALAH KEBERSIHAN SEKOLAH
Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan.
Sekolah kita ini, seringklai bapak atau ibi guru memberi nasehat kepada kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Tapi masih ada siswa-siswi yang bandel karena tidak membuang sampah pada tempatnya dan hal itu menyebabkan pencemaran lingkungan di sekolah kita.
Salah satu ciri untuk mengatasinya dengan tindakan sebagai berikut :
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Memberi sanksi tersendiri kepada yang melanggar.
3. Diadakannya lomba kebersihan untuk jum’at bersih.
Dengan demikian sekolah kita akan menjadi bersih dan indah jika di pandang, juga bermanfaat bagi kita dan orang lain.
KEBERSIHAN SEKOLAH
Banyak slogan yang berbunyi “ jagalah kebersihan”, dan “kebersihan sebagian dari iman” banyak kita temui disekitar sekolah, tapi seringkali kita melihat sampah yang beserakan di sekitar sekolah.
Akan tetapi slogan tadi tidak di pedulikan oleh siswa . Oleh karena itu, banyak sampah yang berserakan dan sampah tersebut menjadi sarang nyamuk sehingga mengakibatkan ancaman bahaya demam berdarah.
Sebagai murid yang berbudi pekerti luhur kita harus sadar akan bahaya penyakit DBD/demam berdarah dan seharusnya kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Maka dari itu untuk mencapai lingkungan sekolah yang bersih adapun cara-caranya, yaitu sebagai berikut:
1. Kita harus membuang sampah pada tempatnya
2. Didakannya lomba kebersihan atau jum’at bersih.
3. Guru wajib mengigatkan karena siswa menganggap kebersihan itu sepele.
4. Memberi sanksi/dicatat pada buku saku.
Dengan uraian diatas semoga murid menyadari akan manfaat kebersihan. Kebersihan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar kita dan bila kita menjaga kebersihan insyaallah wabah penyakit demam berdarah tidak menyerang kita. Ami….n.
BAB III
PENUTUP
MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Factor kebersihan adalah salah satu factor yang memicu semangat belajar kita oleh karena itu kebersihan harus dijaga. Tapi apakenyataannya? Lingkungan disekitar kita kumuh, kotor dan penuh dengan sampah, apa penyebabnya? Para siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
Adapun slogan- slogan yang mengajak kita untuk hidup bersih, diantaranya yang berbunyi “buanglah sampah pada tempatnya”, “bersih itu indah”, “kebersihan adalah sebagian dari iman”, “bersih pangkal sehat”. Slogan-slogan tersebut adalah contoh slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan.
Demi tercapainya lingkungan yang bersih, rapi dan indah maka perlu dilakukan tindakan yang dapat menciptakan lingkungan yang ASRI. Adapun caranya yaitu :
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Guru wajib mengingatkan murid kalau membuang sampah sembarangan.
3. Guru wajib menegur dan menasehati siswa yang membuang sampah sembaranga.
Dengan uraian diatas sehendaknya kita sadar akan kebersiahan sekolah, karena kebersihan sekolah sebagai factor yang dapat mendorong konsentrasi belajar kita.
Kebersihan Dilingkungan Sekolah
kebersihan di lingkungan sekolah adalah salah satu factor yang mendorong kita untuk lebih semangat lagi dalam kegiatan belajar, oleh karena itu kebersihan harus di jaga, akan tetapi apa kenyataannya..??? lingkungan sekolah kotor, kumuh dan penuh dengan sampah.
apa penyebab lingkungan menjadi lebih kotor, kumuh dan penuh dengan sampah..??? para siswa membuang sampah sembarangan, juga merobek-robek kertas didalam kelas, kalau makan jajan di tempat A,B, maupun C membuang bungkusnya di tempat tersebut dan selain itu para siswa terutama anak laki-laki kalau membuang air kecil tidak di siram.
Demi terciptanya lingkungan yang indh dan sehat adapun cara mengatasinya yaitu sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Mengadakan lomba kebersihan
3. Memberi sanksi bagi siswa yang membuang sampah sembarangan.
4. Menyiram air seni kalau setelah buang air kecil.
Dengan demikian diharapkan kesadarannya untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama lingkungan sekolah.
Kerapihan
Kita sering melihat siswa yang melanggar aturan-aturan sekolah seperti kerapian dalam memakai baju, baju dikeluarkan dan tidak memakai rompi. Pelanggaran tersebut adalah salah satu yang membuat siswa-siswa sekolah kita tidak tertib.
Pelanggaran tersebut sering kita lihat pada teman-teman kita yang nakal. Tentu kita tidak ingin pelanggaran tersebut terjadi.Anak yang suka melakukan pelanggaran tersebut adalah anak yang tidak suka kerapian. Agar tindakan pelanggaran diatas tidak terjadi maka perlu dilakukan tindakan sebagai berikut:
1. siswa harus memasukkan bajunya
2. guru harus menegur dan menasehati siswa yang melakukan pelanggaran tersebut
3. guru wajib mencatat pada buku pelanggaran.
4. siswa harus memakai rompi pada jadwal yang telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
* Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Pendidikan Lingkungan, Jakarta
* Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Pendidikan Lingkungan
* Ensklopedia, Hubungan Pribadi dan Lingkungannya
* Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amelia, Desi Anwar, Surabaya