(Kode PENDMIPA-0025) : Eksperimentasi Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif (PISK) Pada Limit Fungsi Aljabar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Matematika Siswa Kelas XI-IA Semester 2 SMA X Tahun Pelajaran X
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dalam dunia pendidikan, mata pelajaran matematika tergolong mata pelajaran yang sulit. Hal ini terlihat dari hasil atau nilai tes yang diperoleh siswa menunjukkan nilai yang kurang memuaskan. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, pemerintah telah berupaya untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan antara lain dengan cara pengubahan kurikulum, penggunaan metode baru dalam pembelajaran, dan lain sebagainya. Namun hasil yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan terutama matematika.
Metode dan kurikulum merupakan faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi siswa yang berasal dari luar. Selain itu, faktor yang berasal dari dalam diri siswa juga sangat berpengaruh yaitu aktivitas belajar, kemampuan awal, minat, dan lain sebagainya.
Mutu pendidikan ditingkatkan dengan memperbaiki mutu pembelajaran. Dimana pembelajaran itu sendiri merupakan perpaduan antara kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Mengajar tidak hanya memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi juga menciptakan situasi yang dapat membawa siswa belajar aktif untuk mencapai perubahan tingkah laku. Namun pada praktiknya banyak dijumpai guru yang gagal membawa siswanya belajar, mungkin dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat. Guru yang mengajar seolah-olah hanya dia yang paling tahu dan menguasai, menjawab semua soal dan pertanyaan yang diajukan olehnya ataupun siswanya untuk berinteraksi dalam menjawab akan mengesankan bahwa yang belajar bukannya siswa tetapi guru.
Matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah atau yang biasa disebut matematika sekolah berbeda dengan matematika sebagai ilmu. Matematika sekolah terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan dan membentuk pribadi siswa serta berpedoman pada perkembangan IPTEK. Atas dasar hal tersebut guru seharusnya dapat mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan materi dan keterampilan matematika tetapi juga menanamkan nilai-nilai matematika dalam diri siswa. Hasil akhir yang diharapkan dari belajar matematika adalah dapat membawa siswa dalam mencapai kedewasaan baik dalam berfikir, bersikap, dan bertindak, bukannya putus asa jika tidak bisa mengerjakan dengan benar dan tidak bisa memahami konsep dengan cepat.
Pada proses belajar mengajar matematika, suatu metode pembelajaran belum tentu cocok untuk setiap materi pokok yang ada. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang berlaku sekarang ini terdapat beberapa metode yang dapat dipergunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran diantaranya Student Team Achievement Division (STAD), Problem Based Learning (PBL), Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif (PISK), dan sebagainya.
Pada proses belajar mengajar guru dihadapkan pada siswa dengan aktivitas belajar yang berbeda-beda dalam belajar matematika. Belajar pada prinsipnya adalah perbuatan untuk mengubah tingkah laku, sehingga belajar adalah aktivitas. Tanpa aktivitas, kegiatan belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Begitu pula dengan belajar matematika diperlukan aktivitas belajar, karena belajar matematika adalah belajar konsep dari yang sederhana sampai yang bersifat kompleks. Namun pada kenyataannya karena terbatasnya waktu, pembelajaran matematika sekarang ini masih banyak bertumpu pada aktivitas guru dimana siswa masih dibatasi aktivitasnya berdasarkan perintah guru. Hal ini menyimpang dari arti belajar yang sebenarnya, akibatnya hasil belajar matematika siswa kurang memuaskan.
Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi Limit Fungsi yaitu pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan siswa yang rata-ratanya masih rendah. Pada materi ini siswa mengalami kesulitan dalam menghitung nilai limit fungsinya. Dalam menentukan limit fungsi aljabar di suatu titik dan di titik tak terhingga siswa kesulitan untuk memilih cara mana yang sesuai untuk menyelesaikan soal karena belum bisa mencermati bentuk-bentuk soalnya. Selain itu siswa juga kesulitan dalam memfaktorkan, mengalikan dengan faktor sekawan, membagi dengan pangkat tertinggi, dan mengaplikasikan sifat-sifat limit fungsi untuk mencari nilai limit suatu fungsi.
Untuk mengatasi hal ini, penulis tertarik untuk menerapkan metode Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif (PISK) pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar. Di dalam metode ini kelas disusun atas kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas empat atau lima siswa dengan kemampuan berbeda yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Siswa diharapkan dapat bekerja sama dalam kelompok tersebut dan bertanggung jawab atas ketuntasan tugas-tugas kelompok yang diberikan oleh guru. Adapun aktivitas siswa antara lain mengikuti penjelasan guru secara aktif, bekerja sama menyelesaikan tugas-tugas dalam kelompok, memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya, mendorong anggota kelompok untuk berpartisipasi secara aktif, berdiskusi, dan sebagainya.
Kelebihan dari metode PISK ini adalah siswa akan lebih memahami apa yang diperolehnya, karena siswa mencari sendiri pengetahuan tentang materi tersebut. Selain itu, siswa dapat bekerja sama dan berinteraksi dengan anggota kelompoknya sehingga dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam KBM. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh metode PISK tersebut diharapkan dapat memberikan solusi yang baik untuk mengatasi kesulitan siswa khususnya pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, meningkatkan prestasi belajar, dan penyimpanan materi pelajaran lebih lama.
Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti apakah penggunaan metode Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif (PISK) ditinjau dari aktivitas belajar siswa dapat meningkatkan prestasi belajar menjadi lebih baik khususnya mata pelajaran matematika pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat muncul masalahmasalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagi seorang guru, mengajar tidak hanya memindahkan pengetahuan tetapi juga menciptakan situasi yang dapat membawa siswanya belajar, namun pada praktiknya banyak dijumpai guru yang gagal membawa siswanya belajar yang mungkin dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat. Terkait dengan hal ini, dapat diselidiki apakah jika metode pembelajaran guru matematika diubah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Matematika sekolah berbeda dengan matematika sebagai ilmu, sehingga guru dalam mengajar seharusnya tidak hanya sekedar menyampaikan materi dan keterampilan matematika tetapi juga menanamkan nilai-nilai matematika dalam diri siswa. Sehubungan dengan hal ini, dapat diteliti apakah jika guru dalam mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan materi dan keterampilan matematika tetapi juga menanamkan nilai-nilai matematika dalam diri siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Limit Fungsi Aljabar masih dipandang sebagai materi yang sulit oleh siswa. Hal ini dikarenakan guru dalam mengajarkan Limit Fungsi Aljabar menggunakan metode konvensional sehingga siswa pasif dalam belajar. Sehubungan dengan hal ini dapat diteliti apakah jika guru mengganti metode konvensional dengan pembelajaran kooperatif dalam mengajarkan Limit Fungsi Aljabar, siswa dapat aktif belajar sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat.
4. Pembelajaran matematika masih banyak bertumpu pada aktivitas guru dimana siswa masih dibatasi aktivitasnya oleh perintah guru, akibatnya hasil belajar matematika siswa kurang memuaskan. Terkait dengan hal ini, dapat diteliti apakah benar bahwa rendahnya prestasi belajar matematika disebabkan oleh rendahnya aktivitas belajar siswa.
C. Pemilihan Masalah
Suatu hal yang tidak mungkin untuk melakukan penelitian dengan banyak pertanyaan penelitian dalam waktu yang sama. Oleh karena itu, dalam penelitian ini hanya akan dicoba untuk meneliti masalah penelitian yang pertama, ketiga, dan keempat yaitu yang terkait dengan perbaikan metode pembelajaran dalam mengajarkan sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar dan aktivitas belajar siswa.
D. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah maka penulis akan membatasi masalah tersebut sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan ada dua yaitu metode konvensional untuk kelas kontrol dan metode Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif (PISK) untuk kelas eksperimen.
2. Aktivitas belajar siswa dibatasi pada aktivitas siswa dalam belajar matematika yang dibedakan dalam tiga kategori yaitu aktivitas belajar tinggi, sedang, dan rendah.
3. Prestasi belajar dibatasi pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar.
4. Penelitian dilakukan di SMA X pada kelas XI-IA semester 2 tahun pelajaran XXXX/XXXX.
5. Uji coba instrumen yang berupa tes dan angket dilaksanakan di SMA X pada kelas XI-IA semester 2 tahun pelajaran XXXX/XXXX pada tanggal 22 Mei XXXX.
E. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, secara tegas dapat dirumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah metode Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif (PISK) dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada metode konvensional pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar?
2. Apakah aktivitas belajar matematika siswa yang tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada aktivitas belajar siswa yang sedang dan rendah pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar?
3. Apakah ada interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan aktivitas belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar?
F. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah metode Pembelajaran Interaktif Setting Kooperatif (PISK) dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada metode konvensional pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar.
2. Untuk mengetahui apakah aktivitas belajar matematika siswa yang tinggi dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada aktivitas belajar siswa yang sedang dan rendah pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar.
3. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dan aktivitas belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar.
G. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini penulis berharap semoga hasilnya dapat berguna untuk:
1. Memberi masukan kepada guru ataupun calon guru matematika dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar.
2. Memberikan informasi kepada guru ataupun calon guru untuk lebih memperhatikan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar khususnya pada sub pokok bahasan Limit Fungsi Aljabar.
4. Memperluas wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam tahapan proses pembinaan diri sebagai calon pendidik.
5. Bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian sejenis.