Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Resitasi Pada Sub Pokok Bahasan Relasi Dan Fungsi Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII

(Kode PENDMIPA-0024) : Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Resitasi Pada Sub Pokok Bahasan Relasi Dan Fungsi Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri X Tahun Pelajaran X

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan di bidang ilmu pendidikan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat di berbagai bidang. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menopang perkembangan IPTEK tersebut. Lembaga pendidikan merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan SDM. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila bidang pendidikan mendapat perhatian, penanganan dan prioritas yang baik dari pemerintah, masyarakat maupun para pengelola pendidikan. Sebagai negara berkembang, cara untuk mengejar ketinggalannya di bidang IPTEK adalah dengan melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan.
Lembaga pendidikan merupakan lembaga dimana setiap peserta didik disiapkan menjadi SDM yang berkualitas. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, di dalamnya terjadi proses belajar mengajar. Pada dasarnya proses belajar mengajar terdiri dari tiga komponen yaitu pengajar (guru), bahan ajar (materi), dan yang diajar (siswa). Peran guru sangat penting karena ia berfungsi sebagai komunikator yaitu menyampaikan pesan (materi) kepada siswa yang diadopsi sebagai bekal siswa setelah menyelesaikan studinya.
Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, tepat pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah guru harus menguasai teknik-teknik penyajian materi, atau biasanya disebut metode pembelajaran. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu metode ceramah, ekspositori, demonstrasi, drill, latihan, tanya jawab, penemuan, pemecahan masalah, inkuiri, laboratorium, kegiatan lapangan, permainan dan resitasi (penugasan). Pemilihan metode pembelajaran perlu memperhatikan beberapa hal, seperti materi yang disampaikan, tujuan, waktu yang tersedia, siswa serta hal-hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
Metode pembelajaran merupakan faktor penting dalam menentukan prestasi belajar matematika siswa. Kurang tepatnya seorang guru dalam memilih suatu metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar, yang akhirnya akan bermuara pada keoptimalan prestasi belajar siswa. Hal ini karena metode pembelajaran merupakan cara yang tepat dan telah direncanakan dengan baik oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga tercapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Sehingga guru harus dapat memilih dan menggunakan metode yang tepat untuk menyampaikan materi kepada siswa.
Belajar matematika pada dasarnya merupakan belajar konsep, sedangkan konsep-konsep dasar matematika merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Pembelajaran matematika harus dimulai dari hal-hal yang sifatnya umum ke halhal yang lebih khusus dan harus memperhatikan urutan dari beberapa konsep. Suatu konsep harus diajarkan lebih dulu jika konsep itu akan diperlukan pada pembelajaran konsep berikutnya.
Untuk meningkatkan pemahaman konsep itu diperlukan latihan memecahkan persoalan yang berkaitan dengan konsep itu. Ini berarti guru dituntut untuk memberikan latihan dan tugas dan siswa harus bersedia mengerjakan tugas dan latihan tersebut. Dengan demikian belajar matematika tidak hanya mendengarkan guru menerangkan di depan kelas saja namun kegiatan belajar matematika mencakup kegiatan di rumah, di perpustakaan, di laboratorium, dan lain-lain.
Pada jenjang pendidikan SMP, materi yang diajarkan pada kelas VIII semester I meliputi Relasi dan Fungsi, Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan, Teorema Pythagoras, Garis-garis Sejajar, Jajar Genjang, Belah Ketupat, Layanglayang dan Trapesium, Perbandingan, Waktu, Jarak dan Kecepatan serta Tempat Kedudukan.
Pada sub pokok bahasan Relasi dan Fungsi keaktifan siswa sangat diperlukan karena pokok bahasan ini banyak menuntut siswa untuk dapat mengkonstruksikan dan memahami materi secara mendalam. Materi ini bukan materi hafalan sehingga jika siswa belum memahami konsepnya maka siswa akan kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah metode resitasi atau penugasan, karena metode ini menuntut siswa untuk selalu belajar dan mengevaluasi tugas-tugas yang diberikan guru. Dengan demikian diharapkan siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan dan tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.
Dalam proses belajar mengajar, faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar ada dua yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa atau lingkungan. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa misalnya kemampuan awal yang dimiliki siswa. Kemampuan awal tiap-tiap siswa tentunya berbeda antara siswa yang satu dengan yang lain. Dengan adanya perbedaan ini maka akan menimbulkan adanya perbedaan penerimaan materi pelajaran dan perbedaan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa mungkin dikarenakan kurang tepatnya pemilihan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru matematika dalam menyampaikan materi, sehingga banyak konsep yang tidak dipahami siswa.
2. Metode pembelajaran merupakan salah satu penunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Metode konvensional adalah salah satu metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar karena dapat digunakan di berbagai kondisi dan situasi sekolah. Namun pada kenyataannya prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Hal ini mungkin karena pada metode konvensional siswa tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Penggunaan metode resitasi yang menuntut keaktifan siswa mungkin dapat memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode konvensional.
3. Sub pokok bahasan Relasi dan Fungsi merupakan salah satu sub pokok bahasan yang diajarkan di kelas VIII semester I. Relasi dan Fungsi merupakan sub pokok bahasan yang seharusnya mudah dipahami dan dimengerti siswa, namun pada kenyataannya masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal pada sub pokok bahasan tersebut. Perbedaan tingkat pemahaman siswa pada sub pokok bahasan ini mempengaruhi prestasi belajar.
4. Adanya perbedaan tingkat kemampuan awal siswa dapat menyebabkan perbedaan prestasi belajar matematika siswa.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka terdapat berbagai macam masalah dalam penelitian. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan agar penelitian ini dapat dikaji lebih mendalam untuk memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang digunakan dibatasi metode resitasi yaitu pemberian tugas dan latihan yang diberikan pada saat proses belajar mengajar (untuk kelas eksperimen) dan metode konvensional (untuk kelas kontrol).
2. Kemampuan awal dalam penelitian ini dibatasi pada kemampuan awal siswa pada mata pelajaran matematika yang diambil dari nilai tes awal yang diberikan sebelum penelitian dilakukan.
3. Prestasi belajar pada penelitian ini adalah hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar pada pokok sub bahasan Relasi dan Fungsi yang dilakukan pada akhir penelitian.
4. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester I SMP Negeri X tahun ajaran XXXX/XXXX.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran resitasi dengan metode pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Relasi dan Fungsi?
2. Apakah terdapat pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Relasi dan Fungsi?
3. Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan Relasi dan Fungsi ?

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran resitasi dengan metode pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Relasi dan Fungsi?
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Relasi dan Fungsi?
3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika pada sub pokok bahasan Relasi dan Fungsi.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk:
1. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru matematika dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat sehingga dapat dijadikan alternatif lain selain metode konvensional yang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
2. Memberikan masukan kepada guru atau calon guru matematika tentang pengaruh kemampuan awal siswa dalam proses belajar mengajar.
3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan atau referensi untuk meneliti pada mata pelajaran lain atau permasalahan lain yang prosedur penelitiannya hampir sama.

Postingan terkait: