Skripsi Hubungan Sektor Informal Dengan Kesempatan Kerja Dan Kesempatan Menyekolahkan Anak (Studi Sektor Informal Di Pinggir Jalan X)

(Kode PEND-IPS-0007) : Skripsi Hubungan Sektor Informal Dengan Kesempatan Kerja Dan Kesempatan Menyekolahkan Anak (Studi Sektor Informal Di Pinggir Jalan X)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kota sebagai pusat perekonomian yang dicirikan oleh industrialisasi sebagai penopang kekomplekan masyarakat, tidak selalu ramah kepada masyarakat didalam usaha mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Industrialisasi dalam proses produksinya menggunakan teknologi yang relatif canggih dan padat modal.
Dengan demikian tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan modal tidak mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan bidang industri di sektor formal yang padat modal tersebut. Namun karena proses produksi di sektor ini menggunakan modal yang relatif besar dan canggih maka daya serap kesempatan kerja tidak dapat optimal. Selain itu dengan menyempitnya lapangan kerja akibat adanya krisis multi dimensi, khususnya krisis dibidang ekonomi dan krisis moral, yang berakibat menyempitnya lapangan kerja masyarakat dalam usaha untuk mencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, serta akibat rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa perkembangan industrialisasi sekarang ini, banyak masyarakat yang menganggur sehingga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat mengembangkan usaha dibidang formal dengan mendirikan suatu indusri tertentu karena hal tersebut memerlukan modal yang besar serta membutuhkan keahlian teknologi dan ilmu pengetahuan, maka dari itu untuk mengurangi permasalahan yang ada perlu mengembangkan sektor usaha kecil-kecilan atau biasa disebut sektor informal.
Selama pemerintahan Orde baru berkuasa, sejak awal sudah ada semacam upaya untuk menghilangkan dualisme sistem ekonomi yang ada di Indonesia, yaitu sistem ekonomi formal dan sistem ekonomi informal. Sektor informal sendiri pertama kali diketemukan oleh Keith Harth. Upaya penghilangan dualisme sistem ekonomi yang ada di Indonesia ini dilakukan dengan memformalkan semua sistem ekonomi informal yaitu memberi perijinan tertentu dan ketaatan tertentu pula yang harus dipenuhi oleh sektor-sektor informal. Secara sadar ataupun tidak ternyata upayaupaya ini justru menghambat sektor informal. Berarti pula menghambat kreativitas berwirausaha. Jika ditinjau dari apa yang dihasilkan dari sektor informal adalah barang dan jasa kebutuhan sehari-hari, maka sebenarnya ini justru harus dikembangkan. Bagaimana masyarakat mampu berkreasi untuk menciptakan semacam usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ini dengan memanfaatkan peluang yang ada.
Lahirnya masa reformasi yang mana merupakan implikasi kejenuhan terhadap orde baru yang berkuasa selama 32 tahun, menghasilkan kebebasaan yang sebebasbebasnya atau dapat diartikan bahwa pada era reformasi ini banyak disalah gunakan arti makna kebebasan itu sendiri. Sektor informal itu muncul dengan bebas dan bahkan liar tanpa memperhatikan dampak awal yang muncul dan dampak pengiringnya.
Masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan dan pendidikan yang memadai merupakan komunitas terbesar sebagai pelaku kegiatan ekonomi informal, yang mana untuk memasukinya tidak memerlukan pendidikan formal dan keterampilan yang tinggi, tidak memerlukan surat-surat izin resmi serta modal besar untuk memproduksi barang dan jasa.
Sektor informal disini merupakan unit usaha yang diciptakan oleh masyarakat sebagai sarana untuk mencukupi kebutuhan hidup yang dirasakan mereka sulit. Unit usaha sektor tersebut meliputi : Pedagang hik, rental dan pengetikan komputer, penjual sayur, toko fotokopy, tolo alat tulis, laundry, vermak pakaian dan lain-lain.

B. Identifikasi Masalah
Lahirnya era Reformasi yang diiringi dengan semakin bermunculan dan berkembangnya usaha di sektor informal, menimbulkan berbagai bentuk permasalahan baru. Penggunaan lahan tanah secara bersamaan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, ternyata berimplikasi luas. Banyak kios-kios pedagang kecil yang berjajar di sepanjang jalan dan mengelilingi pusat-pusat aktivitas masyarakat, seperti komplek perkantoran, stadion, sekolah/kampus, rumah sakit, dan lain-lain. pendirian kios-kios dagang itu ada yang bersifat legal (ada ijin usaha) maupun ilegal ( tidak mempunyai ijin )
Adanya kios-kios pedagang kecil di pinggir jalan keramaian umum tersebut mempunyai dampak yang begitu besar baik dampak positif maupun negatif. Dampak yang muncul antara lain dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. berdasarkan krisis multi dimensi diantaranya tentang krisis ekonomi yang berakibat banyaknya bidang bidang usaha industri besar yang gulung tikar (bangkrut),apakah hal tersebut menjadi penyebab semakin banyaknya pengangguran ?
2. Apakah kurangnya ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi oleh masyarakat menyebabkan banyak ditolaknya para pencari kerja di pabrikpabrik ?
3. Usaha dibidang sektor informal kurang disenangi warga masyarakat, karena sebagain besar masyarakat cenderung memilih pekerjaan di perkantoran dan menjadi pegawai negeri.
4. Sektor informal sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat, tetapi sektor informal kurang diminati masyarakat sehingga perlu dilakukan motivasi untuk menekuninya.
5. Banyaknya pengangguran dan sedikitnya peluang kerja dibidang formal ,apakah bidang informal dapat mengatasi atau dapat mendatangkan kesempatan kerja ?
6. Banyaknya anak-anak putus sekolah yang disebabkan oleh selitnya ekonomi keluarga atau orang tuanya tidak mempunyai pekerjaan atau menganggur, apakah munculnya sektor informal dalam masyarakat mempunyai dampak yang positif terhadap kelangsungan pendidikan anak para pedagang di sektor informal ?

C. Pembatasan Masalah
Agar dalam penelitian ini dapat terarahmaka diperlukan pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi hal-hal sebagai berikut :
1. Sektor Informal adalah suatu unit usaha dengan pola kegiatan tidak teratur baik waktu, modal, maupun penerimaannya, hampir tidak tersentuh oleh peraturan atau ketentuan dari pemerintah.
2. Kesempatan Kerja adalah peluang yang dimiliki oleh para angkatan kerja untuk mendapatkan pekerjaan sehingga dapat memperoleh upah atau pendapatan dalam suatu lapangan kerja yang tersedia.
3. Pendidikan Anak adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan, baik dewasa jasmani maupun rokhani agar dapat berkembang dan tumbuh di lingkungan masyarakat serta dapat mengatasi masalah yang dihadapinya.
Ketiga variabel tersebut harus diuji secara empirik untuk mengetahui hubungan sektor informal dengan kesempatan kerja dan kesempatan menyekolahkan anak di pinggir jalan X.

D. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka ada beberapa hal penting yang perlu dikaji dan diteliti lebih lanjut, yaitu :
1. Apakah ada hubungan yang signifikan sektor informal dengan kesempatan kerja di pinggir jalan X ?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan sektor informal dengan kesempatan menyekolahkan anak di pinggir Jalan X ?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan Sektor Informal dengan kesempatan kerja dan kesempatan menyekolahkan anak di pinggir Jalan X ?

E. Tujuan Penelitian
Berpedoman pada rumusan masalah yang diajukan, maka penelitian ini ditujukan untuk beberapa hal :
1. Mengetahui hubungan yang signifikan sektor informal dengan kesempatan kerja di pinggir Jalan X
2. Mengetahui hubungan yang signifikan sektor informal dengan kesempatan menyekolahkan anak di pinggir Jalan X.
3. Mengetahui hubungan yang signifikan Sektor Informal dengan kesempatan kerja dan kesempatan menyekolahkan anak di pinggir Jalan X

F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
(a) Menambah pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian ilmiah
(b) Menambah pengalaman mahasiswa dalam mengadakan penelitian
(c) Mengembangkan motivasi berpikir kritis bagi mahasiswa dalam menanggapi permasalahan-permasalahan sosial yang ada.
(d) Menambah referensi kajian teoritis dalam kancah ilmu sosial.
2. Kegunaan Praktis
b. Kampus
1) Memberi pengarahan kepada para pedagang untuk ikut serta menjaga kelestarian, kebersihan dan keamanan kampus dan sekitarnya.
2) Mengadakan kerja sama dengan para pedagang sekitar kampus dalam memberikan pembinaan tentang kewirausahaan.
c. Pedagang
1) Ikut serta menjaga kebersihan, kelestarian dan keamanan sekitar kampus.
2) Pendapatan yang diperoleh digunakan untuk memperbaiki derajat kehidupan dan pendidikan anak, serta digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
3) Para orang tua hendaknya memperhatikan pendidikan anak-anaknya, tidak hanya disuruh membantu dalam melakukan pekerjaan di kios.
d. Masyarakat
1) Meleburkan diri ke dalam kehidupan pedagang sekitar kampus agar lebih memahami mereka
2) Agar warga masyarakat memahami sektor informal karena sangat besar dampaknya untuk mengatasi masalah khususnya untuk menciptakan lapangan kerja, sehingga kesempatan kerja lebih luas, dan sektor informal berdampak positif terhadap berlangsungnya pendidikan anak-anak pedagang kecil serta dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Postingan terkait: