(Kode PEND-PLB-0012) : Skripsi Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Permulaan Dengan Media Pembelajaran Kartu Kata Untuk Anak Tunagrahita Ringan Kelas II SLB Negeri X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan untuk anak dengan berkebutuhan khusus membutuhkan suatu pola layanan tersendiri khususnya bagi anak-anak tunagrahita sesuai dengan tingkat kemampuan intelektualnya di bawah rerata. Kelainan khusus terhadap fisik atau mental pada anak tunagrahita menghendaki layanan pendidikan khusus sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 dalam pasal 32 ayat (2). dinyatakan bahwa “Pendidikan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, sosial dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”. Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang mempunyai hendaya perkembangan atau “Tunagrahita”.
Menurut H.T. Sutjihati Somantri, (1996: 86), ”klasifikasi anak Tunagrahita pada umumnya didasarkan pada taraf intelegensinya, yang terdiri dari (1). tunagrahita ringan, (2). tungrahita sedang, dan (3) tunagrahita berat”. Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil. Kelompok ini memiliki IQ antara 68-52 menurut Binet, sedangkan menurut Skala Weschler (WISC) memiliki IQ 69-55. Mereka masih dapat belajar membaca, menulis dan berhitung sederhana. Dengan bimbingan dan pendidikan yang baik, anak tunagrahita ringan pada saatnya akan dapat memperoleh penghasilan untuk dirinya sendiri. Pada umumnya anak tunagrahita ringan tidak mengalami gangguan fisik karena mereka secara fisik tampak seperti anak normal pada umumnya
Pembelajaran membaca permulaan erat hubungannya dengan pembelajaran menulis permulaan karena sebelum mengajarkan menulis, guru harus terlebih dahulu mengenalkan bunyi suatu tulisan beserta bunyi melalui pembelajaran membaca permulaan. Pembelajaran membaca permulaan merupakan pembelajaran membaca tahap awal dan kemampuan yang diperoleh siswa akan menjadi dasar pembelajaran membaca lanjut yang dilaksanakan di kelas-kelas yang lebih tinggi. Membaca permulaan diberikan secara bertahap, yakni pra membaca, dan membaca. Pada tahap pra membaca, kepada siswa diajarkan (1) sikap duduk yang baik pada waktu membaca, (2) cara meletakkan buku di atas meja, (3) cara memegang buku,(4) cara membuka dan membalik halaman buku, dan (5) melihat dan memperhatikan tulisan. Pembelajaran membaca permulaan dititikberatkan pada aspek-aspek yang bersifat teknis seperti ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan intonasi yang wajar, kelancaran dan kejelasan suara. Kemampuan membaca yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika dasar itu tidak kuat maka pada tahap membaca lanjut siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai seperti yang diharapkan oleh kita semua.
Ilmu yang paling penting pada tahap awal pendidikan formal ada tiga yaitu : membaca, menulis dan berhitung. Keberhasilan dari pembelajaran tersebut sangatlah ditentukan oleh guru, sebab guru yang baik adalah guru yang mempunyai kemampuan, baik kemampuan dalam memahami teori dan kemampuan dalam menyampaikan pembelajaran maupun kemampuan dalam memilih media pembelajaran yang tepat.
Dalam proses pembelajaran, baik bagi peserta didik pada Sekolah Dasar umum maupun pada Sekolah Khusus tidak dapat dihindari penggunaan media pembelajaran sebagai bagian yang integral. Salah satu media pembelajaran adalah buku ajar sebagai media konvensional yang sampai saat ini masih dipergunakan, namun penyajian yang ditulis dalam buku ajar ini umumnya berisi materi yang membutuhkan pemahaman yang tinggi karena bentuknya yang baku dan ilmiah, sehingga diperlukan media pembelajaran alternatif yang dapat membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran di kelas. Anjuran agar menggunakan media dalam pembelajaran terkadang sulit dilaksanakan, disebabkan dana yang terbatas untuk membelinya. Menyadari hal itu, disarankan agar tidak memaksakan diri untuk membelinya, tetapi cukup membuat media pembelajaran yang sederhana selama menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk tercapainya tujuan pembelajaran tidak mesti dilihat dari kemahalan suatu media, yang sederhana juga bisa mencapainya, asalkan guru pandai menggunakannya serta mampu memanipulasi media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran kartu atau Flash Cards merupakan salah satu media pembelajaran visual yang sederhana untuk mempermudah cara belajar peserta didik, media ini dibuat dengan biaya yang relatif murah, mudah dipahami dan dimengerti, namun sangat diperlukan sebagai alat bantu yang dapat merangsang motivasi belajar dalam membaca permulaan. Menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001 :30) ”media kartu atau flash cards biasanya berisi kata-kata, gambar atau kombinasi dan dapat digunakan mengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam mata pelajaran bahasa pada umumnya dan pada bahasa asing pada khususnya”.
Kenyataan di lapangan pada beberapa Sekolah Luar Biasa, masih banyak ditemukan siswa-siswa baik yang masih sekolah maupun yang telah lulus, namun tetap belum dapat membaca dengan baik dan benar, meskipun hanya membaca kata-kata sederhana. Hal tersebut juga menjadi permasalahan serius di SLB Negeri X Kabupaten X. Dan apabila hal ini dibiarkan, maka tujuan institusional sekolah luar biasa akan semakin jauh dari kenyataan Dengan melihat pentingnya kemampuan membaca, khususnya membaca permulaan, inilah siswa kelas II Tunagrahita Ringan SLB Negeri X Kabupaten X mengalami permasalahan, hal ini dapat kita lihat pada nilai raport semester 1 tahun pelajaran XXXX/XXXX pada tabel berikut ini :
** BAGIAN INI SENGAJA TIDAK DITAMPILKAN **
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah penggunaan media pembelajaran kartu kata dapat meningkatkan prestasi belajar membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas II SLB Negeri X Kabupaten X?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran kartu kata dalam meningkatkan prestasi belajar membaca permulaan anak tunagrahita ringan kelas II SLB Negeri X Kabupaten X
D. Manfaat Penelitian
Ada beberapa hal yang dapat diambil manfaat dari penelitian ini, adalah :
1. Manfaat Teoritis.
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber acuan dan referensi bagi penelitian tindakan kelas lain atau berikutnya.
2. Manfaat Praktis.
a. Bagi anak
Dengan penggunaan media pembelajaran kartu kata diharapkan dapat mengatasi permasalahan anak tunagrahita ringan dalam pembelajaran membaca permulaan.
b. Bagi Guru.
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan melatih penulis sekaligus guru kelas dalam memecahkan permasalahan dan meningkatkan pembelajaran serta mencari strategi pembelajaran membaca permulaan yang tepat.
c. Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat dikembangkan dan menjadi pedoman bagi pihak sekolah dalam menyusun strategi pembelajaran yang lainnya.