Makalah Filsafat : Kata filsafat bersumber pada istilah yunani yaitu “Philosophia” ada dua arti secara etimologis dari philosophia yang sedikit berbeda.
1. Apabila istilah tersebut mengacu pada asal kata “phoilen” yang berarti mencintai dan “sophia’ yang berarti bijaksana maka arti dari istilah tersebut menjadi mencintai hal-hal yang bijaksana.
2. Apabila istilah tersebut mengacu pada asal kata “philos” yang berarti teman dan “sophia” yang berarti kebijaksanaan maka dari istilah tersebut menjadi teman kebijaksanaan.
Dalam pemberian batasan, para ahli memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Batasan yang dimaksud antara lain:
1. Driyarkara menjelaskan filsafat merupakan pemikiran manusia yang radikal artinya dengan mengesampingkan pendirian-pendirian dan pendapat-pendapat yang diterima saja.
2. Filsafat ialah berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat teradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai kedasar persoalan (harun nasution)
3. Filsafat tidaklah lain dari pengetahuan tentang pengalaman yang ada (plato)
4. Filsafat menyelidiki sebab dan azas segala benda (aristoteles)
5. Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dengan menjadikan tuahan, alam, dan manusia sebagai pokok penyelidikan.
6. Filsafat merupakan hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami dan menyelami secara radikal dan integral serta sistematis tentang tuhan, hakekat sarwa yang ada meliputi alam, manusia, serta sikap manusia tersebut sebagai konsekuensi dari pemahamannya (H. Endang Saipudin Anshori)
Berfilsafat adalah ilmu yang mencari kebenaran terdalam dari suatu yang ada melalui pikiran.
Filsafat dapat dipelajari melalui tiga dimensi atau metode
1. Dimensi waktu / metode historis
2. Dimensi ruang / metode sistematis
3. Metode kritis
Ilmu filsafat memiliki dua macam objek;
- Objek matrial adalah suatu hal yang dijadikan sasaran tinjauan/ perhatian, suatu hal yang diselidiki atau suatu hal yang dipelajari
- Objek formal adalah cara memandang atau cara meninjau yang dilakukan oleh seseorang terhadap objek materialnya. Sebab perinsip-perinsip yang digunakannya.
Sistematika dan cabang filsfat terdiri dari tiga persoalan:
1. Antologi
2. Etistimologi
3. Aksiologi
Cabang filsafat :
1. Metafisika
2. Efistimologi
3. Logika
4. Etika
5. Estetika
Antologi merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang yang ada, baik itu esensi, eksistensi, kenyataan dan penampakkan
- Pendapat alian filsafat tentang hakekat yang ada tidak mutlak adalah :
a. Materialisme mengatakan hakekat segala sesuatu itu adalah materi
b. Idealisme mengatakan rohani
c. Dualisme mengatakan rohani dan materi
d. Agnotovisme mengatakan tidak dapat diketahui hakekat suatu dalam hal putusan ada 4 pola putusan yang perlu diketahui antara lain :
1. Putusan positif atau kalimat positif
2. Putusan negatif atau kalimat negatif
3. Putusan umum (universal)
4. Putusan sebagian (partikular)
Penalaran yaitu langkah-langkah yang ditempuh untuk menarik sesuatu kesimpulan
Macam –macam penalaran yaitu : silogisme, analog, induksi dan deduksi.
- Silogisme merupakan penalaran yang digunakan premisminor. Premis mayor dan konklusi.
- Analog penarikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan putusan sesuatu yang lain karena da persamaan.
- Induksi yaitu penarikan kesimpulan yang umum dari yang pristiwa atau ssuatu yang khusus.
Sitematika dan cabang filsafat
Sitematika terdiri dari tiga persoalan:
1. Antologi
Dalam antoloigi ini dibicarakan masalah keberadaan (being) atau eksistensi (exsistense). Persoalan keberadaan atau eksistensi bersangkut paut dengan cabang filsafat metafisika
2. Epistimogi
Dalam epistimologi yang dibicarakan adalah persoalan ilmu pengetahuan (knowlegde) dan kebenaran (truth).
3. Aksiologi
Disini yang dipersoalkan masalah nilai (valnes) nilai dibedakan menjadi 3 yaitu : nilai benar-masalah yang dibahas dalam logika, nilai baik-buruk yang dibicarakan dalam ilmu etika, dan nilai indah-jelek yang dibahas oleh estetika.
Dari sistematika dapat dikemukakan beberapa cabang filsafat antara lain:
1. Metafisika
Istilah metafisika berasal dari kata yunani “ meta ta physika” yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada dibalik atau dibelakang benda-benda fisik.
Persoalan metafisis dapat dikategorikan dalam tiga kelompok persoalan seperti:
a. Persoalan keberadaan
b. Persoalan kosmologis (alam)
c. Persoalan antrofologi (manusia )
2. Efitemologi
Secara etimologi istilah efistimologi berasal dari kata yunani “efistime” yang artinya pengetahuan dan “logos” yang artinya tiori. Epistimologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, striktur, atau metode dan syahnya (validitas ) pengetahuan.
3. Logika
Logika sebagai cabang filsafat berkaitan dengan kegiatan berfikir.
Secara etimologi kata logika berasal dari kata yunani yaitu “logos” yang berarti kata, nalar, teori, atau uraian.
Logika adalah alat untuk berpikir secara luas.
4. Etika
Etika sebagai cabang filsafat juga disebut filsafat moral (moral fhylosophy). Secara ilmu bahasa etika merasal dari kata “etos” yang berarti watak, susila, atau adat istiadat.
5. Estetika
Estetika juga sebagai cabang filsafat disebut filsafat keindahan (fhylosophy of beauty). Secara ilmu bahasa kata estetika berasal dari kata “aistetika” yang artinya hal-hal yang dapat diserap dengan indera, atau kata “aisthesis” yang artinya serapan indra.
Atologi merupakan cabang filsafat yang dibicarakan tentang yang ada, baik itu esensi, kenyataan, dan penampakan ada (being), dan tidak ada (non being) merupakan sifat yang diberikan kepada sesuatu.
Yang ada dibedakan menjadi 2 yaitu, ada mutlak dan ada tidak mutlak.
Pendapat aliran filsafat tentang hakekat yang ada tidak mutlak itu adalah :
a. Materialisme mengatakan hakekat segala sesuatu itu adalah materi
b. Idealisme mengatakan rohani
c. Dualisme mengatakan rohani dan materi
d. Agnotivisme mengatakan tidak dapat diketahui hakekat sesuatu efistimologi merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang asal mula, sumber, struktur dan metode serba sahnya pengetahuan.
Jalan memperoleh pengetahuan, terdapat beberapa aliran antara lain:
a. Emperisme mengatakan bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya yakni pengalaman inderawi. Tokoh aliran ini adalah Jhon Locke (1696-1690).
b. Rasionalisme berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek. Aliran ini diperoleh oleh Rene Descartes (1596-1650).
c. Teori yang dikemukakan oleh Aguste Compte (1798-1857), yang menyatakan bahwa indera sangat penting dalam memperoleh pengetahuan tetapi harus dipertanyakan dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Alirannya bernama positivisme.
d. Henri Bergson (185-1941) menjelaskan, untuk memahami kebenaran yang utuh dan tetap harus melalui intuisi
e. Selain pendapat beberapa aliran diatas tersapat suatu metode cara memperoleh pengetahuan yang disebut metode ilmiah.
3.Aksiologi
Disini yang dipersoalkan masalah (values).
Nilai yaitu predikat yang diberikan kepada sesuatu, jika dikatakan sesuatu itu bernilai maka berarti berharga atau bermakna.
Nilai kebaikan dikenal ada beberapa system yang dikemukakan oleh aliran filsafat aliran itu antara lain :
a. Aliran hidonisme beranggapan bahwa sesuatu itu baik apabila sesuatu itu mengandung hedone (kenikamatan, kepuasan) bagi manusia.
b. Aliran vitalisme yang berpandangan bahwa baik-buruk sesuatu ditentukan oleh ada atau tidaknya kekuatan yang dikandung oleh objek yang dinilai.
c. Utilitarianisme beranggapan bahwa yang baik adalah yang berguna.
d. Aliran pragmatisme beranggapan yang baik adalah yang berguna secara prakmatis dalam kehidupan
e. Dalam ajaran islam dikenal beberapa tingkatan nilai yakni baik sekali yang selara dengan wajib, baik selara dengan sunat, netral yang dikenal istilah mubah, buruk setara dengan makruh dan haram. Setara dengan buruk sekali.
Ilmu logika merupakan dasar dari ilmu filsafat Iojfoepuifpweui geirog
1. Apabila istilah tersebut mengacu pada asal kata “phoilen” yang berarti mencintai dan “sophia’ yang berarti bijaksana maka arti dari istilah tersebut menjadi mencintai hal-hal yang bijaksana.
2. Apabila istilah tersebut mengacu pada asal kata “philos” yang berarti teman dan “sophia” yang berarti kebijaksanaan maka dari istilah tersebut menjadi teman kebijaksanaan.
Dalam pemberian batasan, para ahli memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Batasan yang dimaksud antara lain:
1. Driyarkara menjelaskan filsafat merupakan pemikiran manusia yang radikal artinya dengan mengesampingkan pendirian-pendirian dan pendapat-pendapat yang diterima saja.
2. Filsafat ialah berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tidak terikat teradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai kedasar persoalan (harun nasution)
3. Filsafat tidaklah lain dari pengetahuan tentang pengalaman yang ada (plato)
4. Filsafat menyelidiki sebab dan azas segala benda (aristoteles)
5. Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dengan menjadikan tuahan, alam, dan manusia sebagai pokok penyelidikan.
6. Filsafat merupakan hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami dan menyelami secara radikal dan integral serta sistematis tentang tuhan, hakekat sarwa yang ada meliputi alam, manusia, serta sikap manusia tersebut sebagai konsekuensi dari pemahamannya (H. Endang Saipudin Anshori)
Berfilsafat adalah ilmu yang mencari kebenaran terdalam dari suatu yang ada melalui pikiran.
Filsafat dapat dipelajari melalui tiga dimensi atau metode
1. Dimensi waktu / metode historis
2. Dimensi ruang / metode sistematis
3. Metode kritis
Ilmu filsafat memiliki dua macam objek;
- Objek matrial adalah suatu hal yang dijadikan sasaran tinjauan/ perhatian, suatu hal yang diselidiki atau suatu hal yang dipelajari
- Objek formal adalah cara memandang atau cara meninjau yang dilakukan oleh seseorang terhadap objek materialnya. Sebab perinsip-perinsip yang digunakannya.
Sistematika dan cabang filsfat terdiri dari tiga persoalan:
1. Antologi
2. Etistimologi
3. Aksiologi
Cabang filsafat :
1. Metafisika
2. Efistimologi
3. Logika
4. Etika
5. Estetika
Antologi merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang yang ada, baik itu esensi, eksistensi, kenyataan dan penampakkan
- Pendapat alian filsafat tentang hakekat yang ada tidak mutlak adalah :
a. Materialisme mengatakan hakekat segala sesuatu itu adalah materi
b. Idealisme mengatakan rohani
c. Dualisme mengatakan rohani dan materi
d. Agnotovisme mengatakan tidak dapat diketahui hakekat suatu dalam hal putusan ada 4 pola putusan yang perlu diketahui antara lain :
1. Putusan positif atau kalimat positif
2. Putusan negatif atau kalimat negatif
3. Putusan umum (universal)
4. Putusan sebagian (partikular)
Penalaran yaitu langkah-langkah yang ditempuh untuk menarik sesuatu kesimpulan
Macam –macam penalaran yaitu : silogisme, analog, induksi dan deduksi.
- Silogisme merupakan penalaran yang digunakan premisminor. Premis mayor dan konklusi.
- Analog penarikan kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan putusan sesuatu yang lain karena da persamaan.
- Induksi yaitu penarikan kesimpulan yang umum dari yang pristiwa atau ssuatu yang khusus.
Sitematika dan cabang filsafat
Sitematika terdiri dari tiga persoalan:
1. Antologi
Dalam antoloigi ini dibicarakan masalah keberadaan (being) atau eksistensi (exsistense). Persoalan keberadaan atau eksistensi bersangkut paut dengan cabang filsafat metafisika
2. Epistimogi
Dalam epistimologi yang dibicarakan adalah persoalan ilmu pengetahuan (knowlegde) dan kebenaran (truth).
3. Aksiologi
Disini yang dipersoalkan masalah nilai (valnes) nilai dibedakan menjadi 3 yaitu : nilai benar-masalah yang dibahas dalam logika, nilai baik-buruk yang dibicarakan dalam ilmu etika, dan nilai indah-jelek yang dibahas oleh estetika.
Dari sistematika dapat dikemukakan beberapa cabang filsafat antara lain:
1. Metafisika
Istilah metafisika berasal dari kata yunani “ meta ta physika” yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada dibalik atau dibelakang benda-benda fisik.
Persoalan metafisis dapat dikategorikan dalam tiga kelompok persoalan seperti:
a. Persoalan keberadaan
b. Persoalan kosmologis (alam)
c. Persoalan antrofologi (manusia )
2. Efitemologi
Secara etimologi istilah efistimologi berasal dari kata yunani “efistime” yang artinya pengetahuan dan “logos” yang artinya tiori. Epistimologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, striktur, atau metode dan syahnya (validitas ) pengetahuan.
3. Logika
Logika sebagai cabang filsafat berkaitan dengan kegiatan berfikir.
Secara etimologi kata logika berasal dari kata yunani yaitu “logos” yang berarti kata, nalar, teori, atau uraian.
Logika adalah alat untuk berpikir secara luas.
4. Etika
Etika sebagai cabang filsafat juga disebut filsafat moral (moral fhylosophy). Secara ilmu bahasa etika merasal dari kata “etos” yang berarti watak, susila, atau adat istiadat.
5. Estetika
Estetika juga sebagai cabang filsafat disebut filsafat keindahan (fhylosophy of beauty). Secara ilmu bahasa kata estetika berasal dari kata “aistetika” yang artinya hal-hal yang dapat diserap dengan indera, atau kata “aisthesis” yang artinya serapan indra.
Atologi merupakan cabang filsafat yang dibicarakan tentang yang ada, baik itu esensi, kenyataan, dan penampakan ada (being), dan tidak ada (non being) merupakan sifat yang diberikan kepada sesuatu.
Yang ada dibedakan menjadi 2 yaitu, ada mutlak dan ada tidak mutlak.
Pendapat aliran filsafat tentang hakekat yang ada tidak mutlak itu adalah :
a. Materialisme mengatakan hakekat segala sesuatu itu adalah materi
b. Idealisme mengatakan rohani
c. Dualisme mengatakan rohani dan materi
d. Agnotivisme mengatakan tidak dapat diketahui hakekat sesuatu efistimologi merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang asal mula, sumber, struktur dan metode serba sahnya pengetahuan.
Jalan memperoleh pengetahuan, terdapat beberapa aliran antara lain:
a. Emperisme mengatakan bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya yakni pengalaman inderawi. Tokoh aliran ini adalah Jhon Locke (1696-1690).
b. Rasionalisme berpendapat bahwa manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek. Aliran ini diperoleh oleh Rene Descartes (1596-1650).
c. Teori yang dikemukakan oleh Aguste Compte (1798-1857), yang menyatakan bahwa indera sangat penting dalam memperoleh pengetahuan tetapi harus dipertanyakan dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Alirannya bernama positivisme.
d. Henri Bergson (185-1941) menjelaskan, untuk memahami kebenaran yang utuh dan tetap harus melalui intuisi
e. Selain pendapat beberapa aliran diatas tersapat suatu metode cara memperoleh pengetahuan yang disebut metode ilmiah.
3.Aksiologi
Disini yang dipersoalkan masalah (values).
Nilai yaitu predikat yang diberikan kepada sesuatu, jika dikatakan sesuatu itu bernilai maka berarti berharga atau bermakna.
Nilai kebaikan dikenal ada beberapa system yang dikemukakan oleh aliran filsafat aliran itu antara lain :
a. Aliran hidonisme beranggapan bahwa sesuatu itu baik apabila sesuatu itu mengandung hedone (kenikamatan, kepuasan) bagi manusia.
b. Aliran vitalisme yang berpandangan bahwa baik-buruk sesuatu ditentukan oleh ada atau tidaknya kekuatan yang dikandung oleh objek yang dinilai.
c. Utilitarianisme beranggapan bahwa yang baik adalah yang berguna.
d. Aliran pragmatisme beranggapan yang baik adalah yang berguna secara prakmatis dalam kehidupan
e. Dalam ajaran islam dikenal beberapa tingkatan nilai yakni baik sekali yang selara dengan wajib, baik selara dengan sunat, netral yang dikenal istilah mubah, buruk setara dengan makruh dan haram. Setara dengan buruk sekali.
Ilmu logika merupakan dasar dari ilmu filsafat Iojfoepuifpweui geirog