PSSI melalui Direktur Media Tommy Rusihan Arief, mengatakan semua pertanyaan mengenai Joint Committee akan terjawab dalam pertemuan awal hari ini (Kamis 12 Juli 2012) di Jakarta. Tommy juga berharap agar seluruh pihak, bisa bersabar menunggu hasil dari rapat tersebut tanpa ada spekulasi sebelumnya.
Menjelang rapat perdana Joint Committee hari ini (Kamis 12/7/12), banyak berkembang spekulasi mengenai posisi dan kewenangan Joint Committee. Bahkan ada yang menafsirkan bahwa Joint Committe adalah pelaksana tugas-tugas operasional PSSI.
Sesuai Standard Statuta FIFA, PSSI dibawah pimpinan Djohar Arifin adalah organisasi sepakbola independen Indonesia yang sah hingga 2015.
Jadi PSSI tetap menjalankan fungsi organisasi seperti biasa sesuai Standard Statuta FIFA yang disahkan pada kongres Solo, 11 Juli 2011.
“Apapun alasannya, spekulasi seperti itu bukan sesuatu yang sehat bagi upaya kita membangun sepakbola nasional. Mari kita berpikir lebih jernih untuk kepentingan sepakbola Indonesia,” papar Tommy .”
“Jadi semua pihak harap bersabar menunggu apa yang dibicarakan oleh anggota Joint Committee. Tidak perlu ada spekulasi apapun, karena semua sudah ada panduannya,” tambahnya.
Menurutnya spekulasi atau praduga apapun, tidak akan bermanfaat bagi semua upaya untuk mendorong terjadinya rekonsiliasi yang sehat demi kepentingan sepakbola nasional.
“Semua sudah ada panduannya. Biarlah mereka (Joint Committee) bekerja sesuai apa yang tertera di MoU Kuala Lumpur,” tambah Tommy.
Rencananya, semua rapat yang akan digelar Joint Committe selalu akan dihadiri oleh perwakilan dari Task Force AFC/FIFA.
“Karena semua proses yang dilakukan Joint Committee di bawah supervisi task force AFC. Kita lihat saja perkembangannya seperti apa,” lanjut Tommy.