G-Negosiasi Sriwijaya FC dengan Keith Kayamba Gumbs terus berjalan alot. Pasalnya, soal harga menjadi kendala kedua belah pihak tak kunjung menemukan kesepakan untuk mengikat kontrak musim 2012-2013 nanti.
Ya, meski Keith Kayamba Gumbs sukses menjadi pemain terbaik sekaligus turut mengantarkan Sriwijaya FC juara Indonesia Super League (ISL) dan Perang Bintang edisi 2011-2012. Namun, hal itu tak membuat manajemen Sriwijaya menaikan harga pemain kelahiran Saint Kitts, Saint Kitts dan Nevis, 11 September 1972 itu.
Justru, tim berjuluk Laskar Wong Kito itu berencana menurunkan harga pemain berjersey nomor 17 itu. Sementara, Kayamba sendiri berharap tim juara double winner 2007 itu menaikan gaji dirinya musim depan.
“Ya, kami berencana menurunkan harga Kayamba untuk musim depan (2012-2013). Namun, semuanya bisa berubah. Negosiasi terus kami lakukan. Bila, tidak menemukan titik temu, terpaksa kami lepas. Tapi, Kayamba hingga saat ini tetap prioritas utama untuk dipertahankan,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin, kemarin .
Sebelumnya, Kayamba sendiri dibandrol Sriwijaya kisaran Rp1,3 miliar. Harga itu termasuk gajinya menjadi pelatih fisik. Harga itu belum termasuk fasilitas lainnya, seperti penginapan, mobil dan fasilitas lainnya.
Bisa jadi, turunnya harga itu dampak rencana tim juara double winner 2007 untuk mengembalikan status Kayamba menjadi pemain saja. Sedangakn asisten pelatih diberikan kepada Ponaryo Astaman yang juga merangkap sebagai pemain.
Sementara itu bonus juara Indonesia Super League (ISL) sebesar Rp2,5 milyar dari PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetisi sudah diberikan. Namun, tim berjuluk Laskar Wong Kito itu hanya menerima Rp2 milyar. Sisanya Rp500 juta bakal diberikan Oktober mendatang sebagai hadiah Sriwijaya berlaga di Liga Champions Asia (LCA).
“Hadiah sebesar Rp 2 milyar ini belum dipotong pajak pph-21 sebesar 15 persen. Jadi total jumlah uang yang masuk ke rekening Sriwijaya FC setelah di potong pph 15 persen adalah sebesar 1,7 milyar,” kata Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Augie Bunyamin, kemarin (3/8).
Nah, dari Rp1,7 milyar yang diterima, manajemen akan membagikan 60 persen hadiah kepada pemain . Sisanya akan dimasukan ke rekening Sriwijaya FC. “Sebesar Rp 1,02 milyar akan dibagikan kepada seluruh pemain, sementara Rp 680 juta masuk rekening klub. Kemungkinan, nanti akan dibagikan langsung ke rekening pemain masing-masing. Besarannya sesuai dengan kontribusi yang diberikan. Dan kami akan koordinasi dengan pelatih dulu,” lanjutnya.
Selain itu, Sriwijaya juga mendapat bonus sebesar Rp100 juta untuk pemain terbaik atas nama Keith Kayamba Gumbs. “Dipotong pph sebesar 15 persen, hadiah menjadi Rp85 juta. Dan sesuai keinginan Kayamba, bonus dibagikan kepada seluruh pemain. Sebab, menurut Kayamba, dirinya menjadi yang terbaik tak luput dari peran pemain Sriwijaya lainnya,” pungkasnya.(gsm/ce3)
Nama: Keith Jerome Gumbs
TTL: Saint Kitts, Saint Kitts dan Nevis, 11 September 1972
Tinggi: 178 cm
Posisi: Penyerang
Nomor: 17
Karir klub:
Newtown United (1989–1998)
Twente (1996)
Oldham Athletic (1996)
Panionios (1999)
Hull City (2000)
Sturm Graz (2000)
Palmeiras (2001)
San Juan Jabloteh (2001)
Happy Valley (2001–2003)
Sabah FA (2003–2004)
Kitchee (2004–2007)
Sriwijaya FC (2007–kini)
Tim nasional:
Saint Kitts dan Nevis (1989–kini)
Ya, meski Keith Kayamba Gumbs sukses menjadi pemain terbaik sekaligus turut mengantarkan Sriwijaya FC juara Indonesia Super League (ISL) dan Perang Bintang edisi 2011-2012. Namun, hal itu tak membuat manajemen Sriwijaya menaikan harga pemain kelahiran Saint Kitts, Saint Kitts dan Nevis, 11 September 1972 itu.
Justru, tim berjuluk Laskar Wong Kito itu berencana menurunkan harga pemain berjersey nomor 17 itu. Sementara, Kayamba sendiri berharap tim juara double winner 2007 itu menaikan gaji dirinya musim depan.
“Ya, kami berencana menurunkan harga Kayamba untuk musim depan (2012-2013). Namun, semuanya bisa berubah. Negosiasi terus kami lakukan. Bila, tidak menemukan titik temu, terpaksa kami lepas. Tapi, Kayamba hingga saat ini tetap prioritas utama untuk dipertahankan,” kata Direktur Teknik dan SDM, PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Hendri Zainuddin, kemarin .
Sebelumnya, Kayamba sendiri dibandrol Sriwijaya kisaran Rp1,3 miliar. Harga itu termasuk gajinya menjadi pelatih fisik. Harga itu belum termasuk fasilitas lainnya, seperti penginapan, mobil dan fasilitas lainnya.
Bisa jadi, turunnya harga itu dampak rencana tim juara double winner 2007 untuk mengembalikan status Kayamba menjadi pemain saja. Sedangakn asisten pelatih diberikan kepada Ponaryo Astaman yang juga merangkap sebagai pemain.
Sementara itu bonus juara Indonesia Super League (ISL) sebesar Rp2,5 milyar dari PT Liga Indonesia selaku pengelola kompetisi sudah diberikan. Namun, tim berjuluk Laskar Wong Kito itu hanya menerima Rp2 milyar. Sisanya Rp500 juta bakal diberikan Oktober mendatang sebagai hadiah Sriwijaya berlaga di Liga Champions Asia (LCA).
“Hadiah sebesar Rp 2 milyar ini belum dipotong pajak pph-21 sebesar 15 persen. Jadi total jumlah uang yang masuk ke rekening Sriwijaya FC setelah di potong pph 15 persen adalah sebesar 1,7 milyar,” kata Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Augie Bunyamin, kemarin (3/8).
Nah, dari Rp1,7 milyar yang diterima, manajemen akan membagikan 60 persen hadiah kepada pemain . Sisanya akan dimasukan ke rekening Sriwijaya FC. “Sebesar Rp 1,02 milyar akan dibagikan kepada seluruh pemain, sementara Rp 680 juta masuk rekening klub. Kemungkinan, nanti akan dibagikan langsung ke rekening pemain masing-masing. Besarannya sesuai dengan kontribusi yang diberikan. Dan kami akan koordinasi dengan pelatih dulu,” lanjutnya.
Selain itu, Sriwijaya juga mendapat bonus sebesar Rp100 juta untuk pemain terbaik atas nama Keith Kayamba Gumbs. “Dipotong pph sebesar 15 persen, hadiah menjadi Rp85 juta. Dan sesuai keinginan Kayamba, bonus dibagikan kepada seluruh pemain. Sebab, menurut Kayamba, dirinya menjadi yang terbaik tak luput dari peran pemain Sriwijaya lainnya,” pungkasnya.(gsm/ce3)
Nama: Keith Jerome Gumbs
TTL: Saint Kitts, Saint Kitts dan Nevis, 11 September 1972
Tinggi: 178 cm
Posisi: Penyerang
Nomor: 17
Karir klub:
Newtown United (1989–1998)
Twente (1996)
Oldham Athletic (1996)
Panionios (1999)
Hull City (2000)
Sturm Graz (2000)
Palmeiras (2001)
San Juan Jabloteh (2001)
Happy Valley (2001–2003)
Sabah FA (2003–2004)
Kitchee (2004–2007)
Sriwijaya FC (2007–kini)
Tim nasional:
Saint Kitts dan Nevis (1989–kini)