Ketua Joint Committee (JC) Dr. Todung Mulia Lubis menilai sikap KPSI yang coba mempermainkan jadwal kerja JC justru akan berdampak negatif karena kemungkinan Gugus Tugas AFC/FIFA akan turun tangan. Untuk itu, Todung berencana melaporkan perihal ini ke AFC.
''Jika terus begitu, saya akan melaporkan hal ini ke AFC,'' tegas Todung Mulia Lubis di Jakarta, seperti dirilis PSSI, Selasa (14/8/2012).
Todung menjelaskan, beberapa kali jadwal pertemuan JC gagal dilaksanakan karena adanya penundaan dari pihak KPSI. ''Karena itu saya sudah minta agar jadwal pertemuan selanjutnya dilaksanakan di Kuala Lumpur, agar disaksikan langsung oleh AFC. Jadi tidak ada hal yang disembunyikan atau dimanipulasi,'' tuturnya.
Sebagai Ketua JC, Todung juga memastikan tidak ada satu kata pun dari MoU Kuala Lumpur 7 Juni 2012, yang memberikan kewenangan kepada JC untuk membicarakan timnas. ''Semua orang bisa baca isi MoU Kuala Lumpur. Tidak ada satu kata pun yang memberi kewenangan kepada JC untuk mengurusi timnas,'' papar ahli hukum internasional ini.
Todung menilai, adanya pernyataan dari pihak-pihak tertentu yang mengatakan bahwa JC akan mengurusi pembentukan timnas, merupakan upaya mengacaukan situasi. ''Saya kira ini hanya upaya untuk mengacaukan situasi agar proses kerja JC terganggu sehingga muncul kebuntuan. Tetapi saya yakin dan percaya, JC akan tetap berjalan sesuai amanat MoU Kuala Lumpur 7 Juni,'' katanya.
Poin utama MoU Kuala Lumpur 7 Juni, imbuh Todung, hanya berisi rancangan pembentukan liga tunggal di Indonesia, rancangan perubahan statuta, organisasi dan rencana kongres akhir tahun 2012. Tugas JC adalah merumuskan dan harmonisasi butir-butir MoU Kuala Lumpur, lalu membawanya ke kongres PSSI untuk mendapatkan pengesahan atau penolakan. Karena forum pengambil keputusan tertinggi adalah kongres PSSI.
''Jadi mereka (KPSI) akan rugi sendiri jika terus mempermainkan jadwal dan proses kerja JC. Karena AFC terus memantau dan kami terus melaporkan perkembangan kerja JC,'' tandas Todung. [but]
