Panitia lokal pertandingan Perang Bintang Liga Super Indonesia 2011-2012 antara Sriwijaya Football Club melawan Tim All Star di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, 15 Juli 2012, menyedot biaya Rp1,2 miliar, kata Ketua Pelaksana Augie Bunjamin.
"Sebagian besar dana tersedot untuk tiket pesawat dan penginapan pemain laga perang bintang, bonus Rp100 juta untuk tim menang dan Rp75 juta untuk tim kalah, biaya pertandingan, serta arak-arakan tim juara," ujarnya di Palembang, Rabu.
Laga perang bintang pada tahun ini berbeda dengan musim lalu karena dipercayakan kepada klub pemenang liga yakni Sriwijaya FC.
"Biasanya untuk Perang Bintang menjadi tanggung jawab sepenuhnya PT Liga Indonesia, namun khusus tahun ini diberikan kepada klub mengingat sudah berdiri mandiri atau tidak ada bantuan APBD seperti sebelumnya," ujar Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (manajemen Sriwijaya FC) ini.
PT Liga Indonesia memberikan kesempatan agar klub dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk mengumpulkan dana untuk musim berikutnya.
"Klub diizinkan mengelola acara perang bintang itu sedemikian rupa untuk menarik penonton, termasuk memberikan harga khusus untuk tiket yang berbeda dari pertandingan biasanya," ujarnya.
Tiket pertadingan itu untuk kelas eksekutif Rp2,5 juta, VVIP Rp200 ribu, VIP Rp125 ribu, Tribun Barat Rp75 ribu, Tribun Timur Rp50 ribu, dan Utara dan Selatan Rp30 ribu.
"Antusias masyarakat diperkirakan akan tinggi karena laga ini sangat dinanti-nantikan meski tidak memperebutkan gelar juara atau sekadar gengsi," katanya.
Sriwijaya FC telah memastikan gelar LSI musim ini meski masih menyisakan tiga pertandingan. Sementara, Tim All Star perang bintang akan dipilih berdasarkan jajak pendapat dengan masyarakat oleh PT Liga Indonesia.
"Sebagian besar dana tersedot untuk tiket pesawat dan penginapan pemain laga perang bintang, bonus Rp100 juta untuk tim menang dan Rp75 juta untuk tim kalah, biaya pertandingan, serta arak-arakan tim juara," ujarnya di Palembang, Rabu.
Laga perang bintang pada tahun ini berbeda dengan musim lalu karena dipercayakan kepada klub pemenang liga yakni Sriwijaya FC.
"Biasanya untuk Perang Bintang menjadi tanggung jawab sepenuhnya PT Liga Indonesia, namun khusus tahun ini diberikan kepada klub mengingat sudah berdiri mandiri atau tidak ada bantuan APBD seperti sebelumnya," ujar Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (manajemen Sriwijaya FC) ini.
PT Liga Indonesia memberikan kesempatan agar klub dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk mengumpulkan dana untuk musim berikutnya.
"Klub diizinkan mengelola acara perang bintang itu sedemikian rupa untuk menarik penonton, termasuk memberikan harga khusus untuk tiket yang berbeda dari pertandingan biasanya," ujarnya.
Tiket pertadingan itu untuk kelas eksekutif Rp2,5 juta, VVIP Rp200 ribu, VIP Rp125 ribu, Tribun Barat Rp75 ribu, Tribun Timur Rp50 ribu, dan Utara dan Selatan Rp30 ribu.
"Antusias masyarakat diperkirakan akan tinggi karena laga ini sangat dinanti-nantikan meski tidak memperebutkan gelar juara atau sekadar gengsi," katanya.
Sriwijaya FC telah memastikan gelar LSI musim ini meski masih menyisakan tiga pertandingan. Sementara, Tim All Star perang bintang akan dipilih berdasarkan jajak pendapat dengan masyarakat oleh PT Liga Indonesia.