-Gelar klub paling fair play buat PSPS Pekanbaru di ajang Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 seperti patut dikaji ulang. So, meski para pemain selalu bermain santun, baik di kandang maupun tandang ternyata manajeman tidak sportif. Salah satu bukti, meski kompetisi usai dan sukses finis ke posisi 13, Laskar Betuah, julukan PSPS Pekanbaru, masih menyisakan tunggakan gaji buat para pemain hingga enam bulan.
Hal tersebut sangat disesalkan oleh para pemain. Tidak terkecuali kapten tim PSPS Pekanbaru, Ambrizal. Meski pada akhirnya mantan defender Sriwijaya FC itu bisa memahami kondisi keuangan klub kebanggaan masyarakat Pekanbaru tersebut. “Mau bagaimana lagi. Sampai sekarang manajemen belum punya uang,” katanya.
Ambrizal sangat berharap gaji mereka bisa segera dicairkan. Terlebih, sebelumnya manajemen pernah janji akan lunasi semua tunggakan gaji pemain sebelum puasa (Ramadan). ”Ya, kami dijanjikan manajemen sebelum puasa. Semua pemain dan anak istri pemain menunggu janji manajemen tersebut. Bahkan, saya setiap hari ditelepon pemain lain tanya tentang gaji. Mudah-mudahan saja, janji tersebut dipenuhi,” tukas pria kelahiran, 1 Februari 1991 itu.
Penderitaan serupa turut dirasakan penjaga gawang PSPS, Fauzal Mubaraq. Menurut kiper nomor satu PSPS itu, tidak semestinya klub besar macam PSPS punya tunggakan sampai enam bulan bagi para pemainnya. “Janji manajemen ada uang langsung dibayar. Mungkin belum. Ya, sabar sajalah. Tugas kami sudah selesai, tinggal tugas mareka (manajemen, red) mencari ke sana ke mari dana buat gaji,” papar mantan pemain Sriwijaya FC dan Persela Lamongan ini.
Sementara itu, Manajer PSPS, Boy Sabirin, saat dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya ada tunggakan gaji pemain sekitar enam bulan. Tapi akan segera dibayar. Namun, semua tergantung kucuran dana dari sponsor. Bahkan, dirinya belum bisa memastikan apakah dibayar lunas atau seperti apa teknisnya. ”Bang Anto Rahman (Dirut PT PSPS) sempat dijanjikan sponsor yang mau mengucurkan dana dalam pekan ini. Jadi, kami juga menunggu. Mudah-mudahan saja cair dan bisa dibayarkan gaji pemain,” bilang Boy, sapaan akrabnya.
Selain menunggu kucuran dari PT Kondur Petrolium, lanjutnya, manajemen PSPS juga menunggu pencairan sisa dana bantuan yang dijanjikan PT Liga Indonesia. ”Setiap tim diberi bantuan Rp3 miliar. PSPS sudah diberi sekitar Rp2 miliar dan kami berharap sisa sekitar Rp1 miliar segera dikucurkan,” harap dia. (ion/ce4)
Hal tersebut sangat disesalkan oleh para pemain. Tidak terkecuali kapten tim PSPS Pekanbaru, Ambrizal. Meski pada akhirnya mantan defender Sriwijaya FC itu bisa memahami kondisi keuangan klub kebanggaan masyarakat Pekanbaru tersebut. “Mau bagaimana lagi. Sampai sekarang manajemen belum punya uang,” katanya.
Ambrizal sangat berharap gaji mereka bisa segera dicairkan. Terlebih, sebelumnya manajemen pernah janji akan lunasi semua tunggakan gaji pemain sebelum puasa (Ramadan). ”Ya, kami dijanjikan manajemen sebelum puasa. Semua pemain dan anak istri pemain menunggu janji manajemen tersebut. Bahkan, saya setiap hari ditelepon pemain lain tanya tentang gaji. Mudah-mudahan saja, janji tersebut dipenuhi,” tukas pria kelahiran, 1 Februari 1991 itu.
Penderitaan serupa turut dirasakan penjaga gawang PSPS, Fauzal Mubaraq. Menurut kiper nomor satu PSPS itu, tidak semestinya klub besar macam PSPS punya tunggakan sampai enam bulan bagi para pemainnya. “Janji manajemen ada uang langsung dibayar. Mungkin belum. Ya, sabar sajalah. Tugas kami sudah selesai, tinggal tugas mareka (manajemen, red) mencari ke sana ke mari dana buat gaji,” papar mantan pemain Sriwijaya FC dan Persela Lamongan ini.
Sementara itu, Manajer PSPS, Boy Sabirin, saat dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya ada tunggakan gaji pemain sekitar enam bulan. Tapi akan segera dibayar. Namun, semua tergantung kucuran dana dari sponsor. Bahkan, dirinya belum bisa memastikan apakah dibayar lunas atau seperti apa teknisnya. ”Bang Anto Rahman (Dirut PT PSPS) sempat dijanjikan sponsor yang mau mengucurkan dana dalam pekan ini. Jadi, kami juga menunggu. Mudah-mudahan saja cair dan bisa dibayarkan gaji pemain,” bilang Boy, sapaan akrabnya.
Selain menunggu kucuran dari PT Kondur Petrolium, lanjutnya, manajemen PSPS juga menunggu pencairan sisa dana bantuan yang dijanjikan PT Liga Indonesia. ”Setiap tim diberi bantuan Rp3 miliar. PSPS sudah diberi sekitar Rp2 miliar dan kami berharap sisa sekitar Rp1 miliar segera dikucurkan,” harap dia. (ion/ce4)